WE Online, Jakarta - Permintaan terhadap rumah dari masyarakat berpenghasilan rendah masih cukup tinggi, meski dihantam oleh perlambatan ekonomi yang terjadi. Ini tercermin dari program sejuta rumah yang dialokasikan oleh PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) telah habis.
Hal ini disampaikan oleh Direktur Bank Tabungan Negara Mansyur Nasution saat ditemui di Jakarta, Rabu (7/10/2015).
"Anggaran subsidi bunga senilai Rp 5,1 triliun yang berasal dari APBN-P 2015 telah habis pada bulan Juli 2015. Ini mengindikasikan kebutuhannya " katanya.
Ia mengungkapkan dana tersebut digunakan untuk menyubsidi bunga KPR yang sebesar lima persen. Untuk itu, perseroan berharap dapat memperoleh dana tambahan untuk melanjutkan program tersebut.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Real Estate Indonesia Artur Batubara meminta pemerintah memberikan perhatian terhadap hal tersebut. "Kalau tidak maka akan menimbulkan ketidakjelasan bagi pengembang," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini banyak pengembang yang telah membangun rumah subsidi. Paling tidak REI telah membangun 140.000, namun jika tidak ada lagi dana subsidi bunga dikhawatirkan KPR-nya tidak disetujui.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
