Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kemenkop: KUR Sudah Tersalurkan Rp 4,35 Triliun

Warta Ekonomi -

WE Online, Makassar - Semenjak Kredit Usaha Rakyat (KUR) diluncurkan pertengahan Agustus 2015 sampai dengan 5 Oktober 2015 telah tersalurkan sebesar Rp 4,35 triliun kepada 267.686 Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

"Pada tahun 2015 Pemerintah telah mentargetkan KUR sebesar Rp 30 triliun dengan tingkat suku bunga 12 persen efektif per tahun , lebih rendah dibandingkan suku bunga sebelumnya sebesar 22 persen untuk KUR Mikro," ujar Deputi Produksi Kementerian Koperasi dan UKM, Bramansetyo ketika dihubungi di Makassar, Kamis (8/10/2015).

Menurut data 18 Agustus hingga 5 Oktober, BRI telah menyalurkan 17,7 persen dari target Rp21.400 triliun, Bank Mandiri telah menyalurkan 12,1 persen dari target Rp3,200 triliun, BNI telah menyalurkan 5,2 persen dari target Rp3,200 triliun sedangkan Bank BPD belum ada penyaluran.

"Bank pelaksana KUR khususnya Bank BRI untuk lebih mengoptimalkan sisa waktu tiga bulan sampai dengan Desember 2015 akan menambah tenaga pemasar dari 8.577 menjadi 8.827 Mantri KUR, menambah Petugas Administrasi KUR dari 4.500 menjadi 4.650, memanfaatkan 700 agen Laku Pandai yang telah dididik sebagai penyaluran pinjaman KUR dan menyederhanakan formulir pengajuan KUR untuk calon nasabah dari tujuh menjadi lima lembar," katanya.

Kementerian Koperasi dan UKM telah bekerjasama dengan Lembaga Pendamping (Business Development Services) yang tersebar di 27 propinsi kurang lebih 1.125 tenaga pendamping untuk mendampingi UMKM dalam mengakses program KUR ke perbankan.

"Demikian juga dengan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) yang tersebar di 42 PLUT dengan tenaga pendamping sebanyak 252 orang," katanya.

Melihat antusias pelaku usaha terhadap program KUR ini, ujar dia, pemerintah pada 2016 akan meningkatkan volume target KUR menjadi Rp100 hingga Rp. 120 Triliun dengan suku bunga 9 persen efekti per tahun.

Bramansetyo mengatakan UMKM memiliki peran dan kontribusi yang besar dalam perekonomian Indonesia, dimana pelaku UMKM merupakan bagian terbesar (56,8 juta unit usaha) dan menyediakan lapangan kerja serta memberikan kontribusi dalam membentuk pendapatan nasional atau produk domestik bruto sebesar 56,7 persen.

"Rencana penyaluran KUR sebesar Rp 30 triliun, akan dialokasikan ke KUR Mikro (maksimum kredit Rp 25 juta) sebesar Rp 20 triliun, ke KUR Ritel (di atas Rp 25 juta sampai Rp 500 juta), sebesar Rp 9 triliun dan KUR TKI akan dialokasikan sebesar Rp 1 triliun," katanya.

"Pemerintah akan menyediakan subsidi suku bunga termasuk imbal jasa penjaminan dalam penyaluran KUR tahun 2015 yakni subsidi bunga KUR Mikro tujuh persen, subsidi bunga KUR ritel tiga persen dan subsidi bunga KUR TKI 12 persen," kata Ketua Dewan Pengawas Perum Jamkrindo tersebut.

Dalam pelaksanaan KUR 2015, ujar dia, tahap awal telah ditetapkan tiga bank pelaksana KUR yaitu BRI, Bank Mandiri dan BNI serta dua perusahaan penjamin yaitu PT Askrindo dan Perum Jamkrindo," katanya.

Dalam Permenko Perekonomian No 6 Tahun 2015 Sektor usaha yang dapat dibiayai oleh KUR adalah Pertanian Perikanan Industri pengolahan Perdagangan yang terkait tiga sektor diatas.

Dia mengatakan kedepan perlu relaksasi yakni agar seluruh sektor usaha produktif dapat dibiayai dengan KUR lebih luas, diberikan kepada sektor usaha produktif dari keluarga yang memiliki penghasilan tetap, kriteria calon peminjam KUR mikro tidak dikaitkan dengan UU No. 20 tahun 2008, cukup didasarkan pada besaran plafon maksimum sebesar Rp 25 juta untuk usaha "feasible" namun "unbankable", misalnya PKL / Warteg produktif.

Kemudian penyaluran KUR melalui lembaga keuangan lain hendaknya dapat dilayani melalui mekanisme channeling maupun executing, misalnya Bank Perkreditan Rakyat/Koperasi/Plasma. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: