Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kaspersky Luncurkan Anti-Virus untuk Perangkat Rumahan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kaspersky Lab meluncurkan produk terbaru mereka untuk pengguna rumahan, Kaspersky Anti-virus 2016 dan Kaspersky Internet Security 2016.

Menurut Territory Channel Manager Kaspersky Lab di Indonesia, Dony Koesmandarin, pihaknya menghadirkan produk tersebut untuk menjawab kegelisahan para pengguna internet tentang keamanan privasi, data, identitas, uang, serta perangkat itu sendiri.

"Produk ini nantinya dapat membantu para orang tua dalam memproteksi anak-anak di rumah dari konten-konten negatif yang banyak di internet. Jadi, cyber crime itu intensitasnya meningkat termasuk bisa menyerang perangkat yang ada di rumah sekalipun," sebutnya kepada Warta Ekonomi di Anomali Coffe, Menteng, Jakarta, Kamis (8/10/2015).

Disinggung keputusan Kaspersky melansir produk anti-virus untuk perangkat PC bukan smartphone, Dony mengatakan pihaknya melansir produk tersebut berdasarkan realita masih dominannya fungsi PC bagi aktivitas yang produktif.

"Begini, kendati penggunaaan smartphone meningkat bukan berarti PC tidak lagi digunakan. Bahkan, PC memiliki kelebihan yang tidak dimiliki smartphone. Misalnya, kapasitas memori, VGA. Sejumlah game saja ada yang tidak bisa diputar di smartphone," pungkasnya.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan Kaspersky Lab bersama B2B Internasional pada tahun lalu setengah dari pengguna internet (45 persen) harus berhadapan dengan malware dan sebesar 81 persen responden mengalami dampak negatif di perangkat. Malware tersebut paling banyak ditemukan di pengguna komputer berbasis Windows, yaitu sebesar 80 persen.

Sementara itu, ancaman malware yang paling ditakuti oleh pengguna internet adalah pencurian akun online. Pencurian akun online dan malware yang didesain untuk mencari kata sandi atau informasi rahasia menduduki peringkat satu dan dua sebagai kecemasan terbesar para pengguna internet (keduanya 68 persen), diikuti dengan ancaman finansial 63 persen, dan di urutan keempat terdapat phishing surel dan situs.

Dalam consumer IT security risk survey 2015, hasil survei menunjukkan jumlah pengguna internet merasa cemas akan privasi mereka sejak tahun lalu.

Sebanyak 70 persen pengguna khawatir akan ada seseorang yang dapat mengakses data pribadi, 61 persen mencurigai program yang ada di perangkatnya mengumpulkan informasi tentang mereka, dan 49 persen tidak percaya kepada webcam. Pasalnya, kamera webcam digunakan untuk memata-matai pengguna.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Febri Kurnia
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: