Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin: Industri Kreatif Butuh Formula Ekonomi

Warta Ekonomi -

WE Online, Bandung - Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Perbankan dan Finansial Rosan Perkasa Roeslani menyatakan industri kreatif di Indonesia membutuhkan formula rantai ekonomi dan kebijakan pendukung optimal.

"Industri kreatif butuh formula rantai ekonomi bagi yang mencakup kegiatan kreasi, produksi, hingga distribusi atau pemasaran. Bila rangkaian kegiatan ini bisa disinergikan maka produktivitas dan nilainya bisa jauh lebih besar," kata Rosan P Roeslani pada Dialog Ekonomi Pengusaha Lokal - Nasional di Bandung, Kamis (8/10/2015).

Menurut dia tantangan yang dihadapi industri kreatif minimnya kebijakan yang mendukung iklim kreasi misalnya dalam perijinan, investasi, permodalan, dan perlindungan hak cipta. Problem lainnya adalah industri kreatif yang acapkali berskala home industry masih berjalan sendiri-sendiri dan belum bersinergi untuk memperkuat posisi tawar di pasar.

Rosan menilai positif kehadiran komunitas-komunitas kreatif di Jawa Barat yang telah menginisiasi sinergi antarproduk maupun antarindustri kecil. Kehadiran komunitas-komunitas tersebut bisa memacu pertumbuhan usaha-usaha rintisan (start-ups) lain.

"Munculnya start-ups sejenis justru menghadirkan persaingan yang kemudian bisa meningkatkan kreativitas. Dari sinilah muncul produk-produk unggulan, local champion, yang jika dikelola secara tepat akan mampu berbicara juga di pasar global," tandas pemilik Recapital Group itu.

Ia mengatakan semua lini bisnis perlu digerakkan guna menyokong laju pertumbuhan ekonomi yang positif di tengah perlambatan ekonomi global. Sektor-sektor UKM dan industri kreatif yang selama ini mendapat porsi kecil harus ikut didorong karena lebih kokoh dalam menghadapi gejolak pasar global.

Imbas gejolak di pasar global tidak begitu menyentuh sektor UKM dan industri kreatif karena sektor itu meski berskala kecil dan kontribusinya terhadap ekonomi nasional masih di bawah lima persen.

"Sektor ini sangat layak diandalkan sebagai salah satu solusi penggerak ekonomi nasional," kata pria yang juga calon Ketua Umum Kadin Pusat itu.

Ia mencontohkan Bandung dan Jawa Barat secara umum merupakan pusat industri kreatif dan UKM nasional. Bandung sudah lama dikenal sebagai pusat kreativitas dalam hal desain, fashion, arsitektur, film dan video, radio, musik, hingga teknologi perangkat lunak.

Kawasan itu dikenal sebagai trend setter dalam hal mode bagi kaum muda, selain telah menguatkan posisi sebagai kota jasa yang menawarkan berbagai produk distro, kuliner, rumah produksi sinetron, dan produk seni rupa.

"Bila UKM mampu digerakkan, pertumbuhan ekonomi Jabar, meskipun melambat namun bisa tetap di atas angka rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional,".

Ia menambahkan yang terpenting sektor yang terbukti berkontribusi bagi roda perekonomian provinsi dan memiliki peluang pasar yang besar bisa mendapatkan prioritas pemerintah. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: