WE Online, Bandung - Kota Bandung menjadi tuan rumah Musyawarah Nasional Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat pada 22 November 2015.
"Kota Bandung akan menjadi tuan rumah Munas Kadin 2015. Kegiatan itu sangat strategis karena akan menentukan pimpinan Kadin untuk lima tahun mendatang," kata Ketua Umum Kadin Jawa Barat H Agung Suryaman Sutrisno di Bandung, Jumat (9/10/2015).
Menurut Agung, bukan sekali ini saja Kota Kembang menjadi tempat pemilihan puncuk pimpinan para pebisnis nasional itu. Pada awal tahun 2016 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) juga menggelar Munas di Kota Bandung. Ia berharap Munas Kadin 2015 memberikan perubahan dan pencerahan bagi para pelaku usaha di daerah. Menurut Agung pemberdayaan daerah perlu ditingkatkan lagi.
"Saat ini banyak Kadin daerah mengeluh pemberdayaan daerah sangat kurang, dan kami berharap Kadin ke depan menjadi lokomotif yang mendorong Kadin daerah untuk bergairah dan berdaya," kata Agung.
Ia menyebutkan keluhan daerah masih tetap sama yakni akses pasar, dukungan finansial dan eksistensi. Hal itu menurut dia perlu dicermati oleh kepengurusan Kadin periode 2015-2020 dan harus mampu merubah realita keluhan daerah.
Selain itu, menurut dia, pekerjaan rumah bagi organisasi pengusaha itu adalah meningkatkan perhatian ke sektor riil dalam hal ini UMKM sehingga mereka benar-benar bisa kuat dan berkelanjutan. Pada gilirannya mereka mendapatkan porsi pasar yang sepadan dengan perjuangannya selama ini.
"Kadin bisa membangun negra dan menjadin satu partner yang ideal. Tak hanya merespon kebijakan, namun juga memberikan ide dan masukan untuk sebuah kebijakan, terutama dalam mendorong kemandirian ekonomi," kata Agung.
Di sisi, Kadin juga perlu ikut mengentaskan berbagai permasalahan ekonomi salah satunya terkait pengamanan pangan, seperti ketahanan pangan, terigu, dan dagung sapi.
"Kadin ke depan harusnya bisa punya peran di sana, salah sarunya dengan mendorong kemandirian ekonomi," katanya.
Ia berharap Munas Kadin 2015 bisa meningkatkan konsolidasi dan menyatukan berbagai stakeholder, menyatukan cara pandang serta meminimalisasi perbedaan. Di sisi lain lebih peka dalam membaca perekonomian nasional.
"Terkait sosok calon ketua umum, saat ini sudah ada dua figur," kata Agung Suryamal menambahkan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Achmad Fauzi
Tag Terkait:
Advertisement
