Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IMF Dorong Kerja Sama Internasional Atasi Tantangan Ekonomi

Warta Ekonomi -

WE Online, Lima - Kerja sama internasional harus ditingkatkan secara signifikan untuk mengatasi tantangan global bersama, seperti "spillovers" (limpahan) ekonomi, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde mengatakan di Lima, Kamis (8/10/2015).

Berbicara kepada pers sebelum Pertemuan Tahunan Kelompok Bank Dunia-IMF, Lagarde memperingatkan para pembuat kebijakan di seluruh dunia bahwa "tidak ada negara dapat berjalan sendiri dan kerja sama internasional lebih dibutuhkan daripada sebelumnya." Dalam Agenda Kebijakan Global yang dirilis Kamis, IMF mengidentifikasi limpahan ekonomi sebagai salah satu ancaman utama yang dihadapi ekonomi global.

Namun, dia mengatakan bahwa jika para pembuat kebijakan bisa bekerja sama meningkatkan kebijakan-kebijakan mereka untuk menghidupkan kembali pertumbuhan, dampak limpahan tersebut dapat dikurangi.

IMF telah menawarkan saran kepada negara-negara tentang cara meningkatkan kebijakan moneter mereka menjadi lebih baik dalam mengatasi tekanan global.

Dalam hal energi, negara-negara menghabiskan jumlah yang tinggi sumber daya publik untuk subsidi energi, seperti Angola, India atau Indonesia, disarankan untuk secara signifikan mengurangi mereka dan bergerak ke arah pajak karbon.

Sementara negara seperti Mesir dan Nigeria disarankan berkomitmen untuk mempercepat reformasi harga energi, mengingat kesulitan bahwa beberapa daerah di negara-negara itu memiliki sedikit akses ke sumber daya listrik meskipun memiliki sumber daya melimpah.

Negara yang bergantung pada ekspor melihat pendapatannya jatuh seperti Azerbaijan atau Kazakhstan disarankan untuk memungkinkan penyesuaian nilai tukar.

Mengomentari produk domestik bruto Tiongkok, Lagarde mengatakan bahwa "pelambatan Tiongkok sudah bisa ditebak dan diperkirakan. IMF melihatnya sebagai hal yang baik. Untuk tumbuh 6,8 persen dengan model yang tidak lagi didasarkan pada ekspor dan infrastruktur tetapi pada konsumsi domestik adalah bagus." "Akan ada masalah kecil yang bisa diatasi karena tidak ada transisi dapat dilakukan dengan lancar tanpa gangguan atau volatilitas. Kita semua perlu membiasakan diri terhadap masalah tersebut. Kami menyambut proses transisi Tiongkok ditambah dengan fluktuasi nilai tukar yang lebih ditentukan pasar," kata direktur pelaksana IMF.

"Ekspektasi pelambatan kegiatan di Tiongkok karena ia beralih ke yang lebih aman, pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan limpahan volatilitas pasar baru-baru ini telah lebih besar dari yang diantisipasi. Di Tiongkok, fiskal, jaminan sosial, dan reformasi BUMN diperlukan untuk transisi ke pertumbuhan yang lebih didorong dalam negeri, yang akan menguntungkan ekonomi global dari waktu ke waktu," menurut Agenda Kebijakan Global.

Dalam rangka mendorong kerja sama internasional, IMF memperkenalkan dalam Agenda Kebijakan Global-nya strategi baru yang disebut AIM, yang bertumpu pada tiga pilar yang mempromosikan integrasi dan solusi bersama untuk masalah-masalah global. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: