Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

25 Proyek Infrastruktur Sudah Diminati Kreditur Asing

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Sebanyak 25 proyek infrastruktur dengan perkiraan nilai 3,8 miliar dolar AS sudah masuk dalam "Green Book" atau Daftar Prioritas Rencana Pinjaman Luar Negeri tahun ini, dan sudah diminati oleh kreditur luar negeri, kata Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas.

Deputi Pendanaan Pembangunan Bappenas Wismana Adi Suryabrata di Jakarta, Jumat (9/10/2015), mengatakan "Green Book" sedang difinalisasi dan kemungkinan akan dirilis dalam waktu dekat.

"Proyek-proyek dalam Green Book ini telah memenuhi sebagian besar kriteria kesiapan," ujar dia.

Selain sudah siap, sejumlah kreditur internasional mitra Indonesia juga sudah menunjukkan ketertarikannya untuk mendanai proyek-proyek ini.

Sejumlah 25 proyek ini dipilih masuk "Green Book" karena persiapan proyek, seperti tahapan pra-studi kelayakan, dan kelengkapan dokumen, termasuk dokumen analisis dampak lingkungan sudah hampir selesai.

Sebanyak 25 proyek itu merupakan proyek tersiap dan paling diminati dari 116 proyek nasional yang tercantum Daftar Rencana Pinjaman Luar Negeri Jangka Menengah atau "Blue Book" 2015-2019. Adapun nilai seluruh proyek dalam "Blue Book" sebesar 39,9 miliar dolar AS.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Pendanaan Pembangunan Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappanas Tuti Riyati masih enggan merinci secara spesifik sektor ke-25 proyek tersebut. Menurutnya, secara lengkap "Green Book" tersebut akan dirilis pada Oktober ini.

Tuti menjelaskan, setelah "Green Book" rampung, akan ada negoisasi ketentuan pinjaman antara pemerintah yang diwakili Kementerian Keuangan dengan kreditur.

Meskipun, surat persetujuan pinjaman akan diupayakan dapat disepakati pada 2015, namun pencairan pinjaman tersebut, kata Tuti, biasanya akan dilakukan bertahap.

Berdasarkan catatan Antara, beberapa proyek dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sudah memasuki tahap persetujuan pencairan pinjaman pada Oktober 2015 ini.

Proyek tersebut antara lain, proyek jalan tol jalan tol Manado-Bitung, jalan tol Solo-Kertosono, serta jalan tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan.

Sedangkan untuk kreditur, sejak awal tahun mitra bilateral dan multilateral yang getol menjajaki kerja sama pembangunan dengan Indoensia, antara lain, Jepang, Tiongkok, Bank Dunia, Bank Pembangunan Asia, dan Bank Pembangunan Islam. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: