Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kehadiran 1.000 Ruko Tidak Jamin Pertumbuhan Ekonomi di NTT

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ekonom dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang Dr James Adam mengatakan kehadiran 1.000 rumah toko (ruko) dan hotel di Kota Kupang, ibu kota Provinsi Nusa Tenggara Timur itu, tidak menjamin pertumbuhan ekonomi warganya.

"Pertumbuhan ekonomi itu baru bisa diukur jika investasi di bidang jasa perdagangan dan hotel itu memanfaatkan tenaga lokal dan melaksanakan hak dan kewajibannya membayar pajak dan retribusi," katanya di Kupang, Selasa (13/10/2015).

Ia mengemukakan pandangannya tersebut ketika ditanya soal ukuran pertumbuhan ekonomi dari fenomena maraknya pembangunan ruko dan hotel di Kota Kupang dalam beberapa tahun belakangan.

Dia mengatakan, meskipun ada ribuan investor membangun ribuan ruko dan hotel, namun tidak pernah menyerap tenaga lokal dan tidak pernah memanfaatkan sumber daya di daerah ini, maka tidak akan pernah berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakatnya.

Hal lainnya, lanjut Dosen Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana itu, kewajiban investor membayar pajak dan retribusi sebagai bagian dari sumber pendapatan daerah (PAD) jika tidak dilakukan secara periodek, maka juga tidak akan memberikan dampak baik bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Kota Kupang, kata dia, merupakan daerah berkarakter jasa dan perdagangan yang sumber pendapatannya (PAD) sangat bergantung kepada sektor jasa, perdagangan dan restoran.

Karenanya, jika setiap investor tidak melaksanakan kewajiban investasinya membayar pajak dan retribusi, maka sia-sialah investasi tersebut. Sumber pembiayaan pembangunan kemasyarakat di daerah, kata dia, sangat bergantung kepada PAD, karenannya jika PAD dari investasi yang ada tidak maksimal, maka tidak akan juga berdampak kepada kesejahteraan masyarakat.

Dia mengatakan, alat ukur pertumbuhan ekonomi suatu daerah, akan bisa terlihat pada perjalanan tahun ketiga kehadiran pembangunan ruko dan hotel tersebut. Karena secara ekonomis, kombinasi pendapatan dan alat ukurnya baru bisa terlihat di tahun ketiga.

"Tahun pertama belum bisa berdampak, tahun kedua baru ada satu pembanding dan tahun ketiga sudah bisa ada pembanding lengkap," katanya.

Terhadap ketertarikan investor melakukan investasi di sektor ruko dan hotel di Kota Kupang yang terus meningkat, dia mengatakan, sudah dalam hitungan secara ekonomis.

Dari aspek ekonomis, kata dia, para investor sudah sangat menghitung keuntungan dari melakukan sebuah investasi di daerah ini.

"Mereka (investor) sudah menghitung untuk melakukan investasi di daerah ini, jadi sudah sangat menghitung baik sehingga pasti menguntungkan para investor tersebut," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: