Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jeans Oldblue Co, Brand Lokal Kualitas Dunia

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Celana jeans merupakan salah satu kebutuhan manusia yang tidak bisa dipungkiri. Semua orang memakai jeans, mulai dari pelajar, mahasiswa, dan pekerja memakai jeans dalam kesehariannya. Banyak brand jeans yang terkenal salah satunya Levi’s, Wrangler, Lee, dan lain-lain sebagainya. Indonesia tidak ikut ketinggalan dengan jeans lokalnya. Banyak jeans lokal yang muncul ke Indonesia untuk bersaing dengan jeans luar negeri. Salah satu dari brand lokal antara lain Oldblue Co, Old Blue Co merupakan salah satu brand yang muncul di awal tahun 2010 yang dimotori oleh Ahmad Hadiwijaya.  

Oldblue Co adalah salah satu jeans lokal yang mengusung workwear brand dengan memakai konsep American Vintage Workwear. Dengan konsep itu Oldblue Co menampilkan jeans klasik yang terinspirasi dari jeans Amerika tahun 1890. Ia mengatakan Alasan memakai konsep itu karena Oldblue Co ingin mengembalikan fungsi dasarnya yang dulu yaitu kuat untuk dipakai sampai beberapa tahun.

"Dengan konsep American Vintage Workwear kami ingin mengembalikan fungsi dasar jeans yang selama ini telah dilupakan oleh produsen-produsen jeans itu sendiri," jelas Yaya panggilan akrabnya yang juga selaku owner dari Oldblue Co kepada Warta Ekonomi, beberapa waktu lalu.  

Yaya juga mengatakan alasan lain memakai konsep American Vintage Workwear karena passion dan suka dengan klasik jeans. Yaya juga mengakui brand jeans saat itu belum ada yang menggarap konsep jeans klasik dan bahkan menurutnya belum ada sama sekali di Indonesia. Ia mengeluarkan modal awal sebesar Rp 30 juta yang digunakan sepenuhnya untuk membeli bahan mentah yang dibeli dari luar negeri atau bisa dikatakan impor. Dengan modal awal sebesar itu Yaya  memproduksi jeans Oldblue Co hanya sebanyak 2-3 lusin Celana saja.

Awal-awal produksi Yaya mengakui menggunakan jasa outsourc atau vendor untuk memproduksi jeans Oldblue Co. Namun, seiring perkembangan bisnis Oldblue Co yang sangat cepat Yaya membagi dua dalam hal produksi. Sebagian dikerjakan oleh vendor atau outsourc, sebagian dikerjakan oleh tim Oldblue Co sendiri. Dengan sistem itu produksi jeans Oldblue Co dalam setahun bisa menyentuh angka ribuan jeans.

Dalam memproduksi jeansnya Yaya juga menggunakan mesin-mesin jahit khusus untuk vintage jeans seperti konsepnya. Yaya mengatakan mesin-mesin jahit yang digunakan mesin yang telah di-refurbish sebelumnya. Alasan memakai mesin-mesin jahit khusus karena menurutnya mesin-mesin itu membuat durability jeans menjadi lebih kuat dan tahan lama. Hampir semua material yang digunakan yaya dalam membuat jeans Oldblue Co impor.

Selain itu, bahan denim yang dipakai Oldblue untuk membuat jeans bukan bahan denim yang biasa digunakan. Yaya memakai bahan khusus yang biasa disebut bahan selvedge yang menurutnya bahan yang juara dalam perduniaan denim itu sendiri.  

Dalam hal penjualan awal-awal yaya mengakui kesulitan dalam menawarkan jeans Oldblue Conya ke konsumen. Yaya sangat terbantu akan adanya forum untuk menjajakan jeans Oldblue Co. Dengan harga start yang lumayan tinggi sekitar Rp 950 ribu Yaya menawarkan kualitas yang tidak kalah jauh dari brand luar dengan range harga yang sama. Dia juga menginformasikan setiap detail dari jeans Oldbluenya kepada konsumen di dalam forum. Tidak hanya menjual di online Yaya juga mengstock celananya di sejumlah toko seperti The Goods Dept, SDS, dll. Yaya meraup untuk untung sekitar 30 persen dalam awal-awal penjualannya dan pendapatannya sentuh Rp 60 juta per tahun 2014. Pada tahun 2015 ini pendapatan dari penjualan jeans Oldblue tumbuh 50 persen yang senilai kira-kira ratusan juta rupiah.

Dalam hal ini, Yaya sang owner tidak hanya membangun profit saja, tetapi dia juga membangun awareness konsumen. Membangun awareness tidak hanya kualitas dan detail saja, Yaya membangun Awareness dengan menggratiskan konsumen yang ingin memperbaiki celana jeans Oldblue yang rusak di galeri yang terletak di selatan jakarta.

"Kita tidak hanya membangun profit saja, kita juga bangun awareness konsumen supaya Oldblue jadi lebih dekat dengan konsumennya," ujarnya.

Tidak Terdampak Pelemahan Rupiah

Yaya mengakui bisnisnya yang digeluti saat ini tidak terdapak dari pelemahan rupiah dan perlambatan ekonomi yang saat ini sedang berlangsung. Walaupun hampir semua bahannya impor tetapi, menurutnya penjualannya malah naik tahun ini. Kenapa bisa naik, menurutnya pasar yang ia geluti tidak terpengaruh harga yang tinggi karena sekmennya untuk menengah keatas. Yaya mengakui dolar naik juga ada untungnya untuk compare dengan brand luar negeri.

"Mungkin kita sudah ada pasarnya jadi kita tidak terpengaruh akan pelemahan rupiah yang terjadi saat ini," katanya.

Yaya juga mengekspor celananya ke sejumlah negara seperti Amerika, Inggris, Jerman, dan Belgia. Dan menurutnya respon konsumen luar saat tentang Oldblue Co sangat bagus dan bisa diterima oleh pencinta denim di dunia.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Achmad Fauzi
Editor: Achmad Fauzi

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: