Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pefindo: Peringkat Perusahaan Jasa Keuangan Masih Stabil

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta -PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menyampaikan bahwa prospek perusahaan sektor jasa keuangan di Indonesia masih stabil meski perekonomian di dalam negeri sedang melambat.

"Peringkat perusahaan jasa keuangan masih stabil meski beberapa mengalami penurunan peringkat," ujar analis Pefindo Danan Dito di Jakarta, Selasa (13/10/2015).

Ia memaparkan bahwa salah satu perusahaan yang peringkatnya stabil yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) yang ditegaskan di "idAAA" (triple A) dengan prospek stabil untuk periode 1 Oktober 2015 hingga 1 Oktober 2016. Peringkat Bank Mandiri itu didukung dari pemegang saham pengendali yang kuat dalam hal ini pemerintah serta posisi bisnis yang superior.

"Bank Mandiri merupakan bank komersial terbesar di Indonesia. Sebesar 60 persen dimiliki pemerintah dan 40 persen dimiliki publik," katanya.

Kendati demikian, lanjut dia, peringkatnya dapat diturunkan bila terdapat penurunan atas dukungan pemerintah pada perusahaan serta meningkatnya tekanan pada kualitas aset," katanya.

Selain itu, lanjut dia, PT Intan Baruprana Finance dengan peringkat "idBBB+" (triple B plus) dengan prospek stabil untuk periode 28 September 2015 hingga 1 September 2016. Intan Baruprana Finance merupakan perusahaan pembiayaan yang mempunyai fokus bisnis pada sewa guna usaha alat berat, khususnya merek-merek yang dijual oleh induk perusahaan, PT Intraco Penta Tbk (INTA).

"Faktor yang mendukung peringkat yakni diversifikasi bisnis perusahaan yang membaik serta permodaln yang kuat," paparnya.

Ia mengatakan bahwa peringkat dapat ditingkatkan jika Intan Baruprana Finance mampu memperbaiki posisi bisnisnya, kualitas aset, dan indikator profitabilitas secara signifikan dan konsisten. Perusahaan perlu menunjukan kemampuan yang signifikan dalam mendiversifikasi bisnis dan tidak terlalu bergantung pada sektor pertambangan.

"Risiko yang melekat bagi perusahaan yakni eksposur pada harga komoditas, peringkat dapat diturunkan jika kualitas aset dan profitabilitas perusahaan memburuk secara signifikan," katanya," katanya.

Ia menambahkan bahwa perusahaan lainnya, PT Danareksa, Pefindo juga menegaskan peringkat perushaan di "idA" (single A) dengan prospek stabil. Peringkat dapat dinaikan jika terdapat peningkatan posisi bisnis yang disertai dengan peningkatan performa profitabilitas yang stabil dan tetap adanya manajemen risiko yang baik.

Sementara itu, analis Pefindo Dyah Puspita Rini mengatakan bahwa pihaknya merevisi prospek PT Bank Muamalat Indonesia Tbk menjadi negatif, hal itu dikarenakan mengantisipasi pelemahan lebih lanjut profil kualitas aset bank akibat tren pembiayaan dalam perhatian khusus (special mention loan) yang meningkat.

"Selain itu, tekanan pada profitabilitas bank yang juga dipengaruhi oleh pembentukan cadangan yang lebih tinggi," katanya.

Selain itu, lanjut dia, prospek PT Bank DKI juga direvisi menjadi negatif dari stabil. Penurunan prospek itu mengantisipasi kemungkinan pelemahan lebih lanjut profil kualitas aset bank, karena tren kredit bermasalah (NPL) dan pembiayaan dalam perhatian khusus (special mention loan) yang meningkat. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Achmad Fauzi

Advertisement

Bagikan Artikel: