Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bangun Rumah Sederhana, REI Kesulitan Peroleh Tanah

Warta Ekonomi -

WE Online, Semarang - Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah mengaku kesulitan memperoleh tanah untuk perumahan khususnya rumah sederhana yang nantinya dibangun di daerah-daerah.

"Dengan harga rumah sederhana untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang di kisaran Rp110 juta/unit seharusnya harga tanah di kisaran Rp200 ribu/meter, tetapi sekarang ini tidak mudah memperoleh tanah dengan harga tersebut," kata Wakil Ketua REI Jateng Bidang Perumahan Rakyat Andi Kurniawan di Semarang, Kamis (5/11/2015).

Menurut dia, di kota-kota kecilpun sulit memperoleh tanah dengan harga tersebut. Oleh karena itu, pihaknya berharap setidaknya kepala daerah baik Wali Kota maupun Bupati baik yang melaksanakan pilkada maupun tidak tetap dapat bekerja sama dengan REI.

"Pada dasarnya seluruh pihak harus berkomitmen mewujudkan kesepakatan tiga menteri yaitu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang atau dalam hal ini Kepala Badan Pertanahan Nasional mengenai ketersediaan rumah sederhana khususnya untuk PNS," katanya.

Kerja sama tersebut salah satunya adalah mengenai ketersediaan lahan. Pihaknya pun akan menyambut baik jika Kepala daerah bersedia menggunakan tanah aset daerah yang memang bisa digunakan untuk pembangunan.

"Asalkan sesuai dengan tata ruang, kami sebagai pengembang bersedia jika harus menggunakan aset daerah tersebut. Namun kalaupun tidak harus menggunakan aset daerah kami juga bersedia tetapi tetap harus mengacu pada tata ruang," katanya.

Pada dasarnya REI berharap dapat menjalin komunikasi yang baik dengan Kepala daerah mengingat kebutuhan rumah sederhana di setiap daerah cukup tinggi.

"Sebagai contoh untuk di Kabupaten Cilacap, kebutuhan rumah sederhana khusus untuk PNS mencapai 2.000 unit. Ini belum rumah sederhana untuk pekerja swasta. Jadi rata-rata kebutuhan rumah sederhana di setiap kabupaten/kota mencapai 10 ribu unit," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: