Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

IPW Minta BI Turunkan Suku Bunga Acuan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Penurunan tingkat suku bunga acuan oleh Bank Indonesia, diharapkan bakal membantu menggairahkan kembali sektor properti, kata Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch Ali Tranghanda.

"Kondisi (sektor perumahan) ini akan semakin baik bila Bank Indonesia menurunkan BI Rate untuk mendorong sektor properti," kata Ali Tranghanda dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu (15/11/2015).

Menurut dia, meski diprediksi secara umum pasar properti akan bergerak naik pada semester II tahun 2016 mendatang, tetapi kenaikan itu dinilai tidak bakal setinggi periode 2009-2012. Ia mengemukakan, pengamatan di lapangan memperlihatkan gairah perbankan dalam melakukan akad kredit dan umumnya didominasi segmen menengah sampai bawah.

"Optimisme pasar properti dan pergerakan pasar ini akan dipertaruhkan di tahun 2016," katanya.

Sebagaimana diberitakan, peneliti ekonomi LIPI Agus Eko Nugroho menilai pelonggaran moneter melalui penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia belum tentu akan mendorong ekspansi dunia usaha dan perekonomian karena industri perbankan menganggap konsumsi domestik masih lesu.

Menurut Agus di Jakarta, Senin (9/11/2015), meskipun "BI Rate" turun, perbankan masih sulit menurunkan suku bunga kredit karena data ekonomi terkini menunjukkan peningkatan tingkat pengangguran terbuka dan masih lemahnya kinerja ekspor.

"Bunga deposito mungkin akan terdampak dari 'BI Rate', namun untuk bunga kredit, perbankan masih lihat risiko dan potensi profitnya," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia menyatakan akan mempertimbangkan kondisi perekonomian dunia untuk menaikkan atau menurunkan suku bunga acuan (BI rate).

"Dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) saya sampaikan kita melihat perbaikan di ekonomi domestik, tapi kita harus waspadai pertumbuhan ekonomi dunia yang imbasnya pada kondisi nasional itu harus kita pertimbangkan untuk hal tersebut," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Jakarta, Rabu (4/11/2015).

Agus juga menegaskan rencana penaikan atau penurunan BI Rate harus dalam skema RDG. RDG sendiri direncanakan oleh BI akan dilangsungkan pada tanggal 17 November 2015. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: