Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketum Kadin Baru: Tahun Depan Ekonomi Masih Sulit

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakara - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia  terpilih, Rosan Perkasa Roeslani mengajak kepada semua pihak dan kalangan untuk tetap optimis melihat situasi perekonomian nasional saat ini.

"Kita harus optimis kepada pekeonomian kita. Kalau  kita sudah tidak optimis, apapun yang akan kita lakukan tidak optimal," katanya dalam konferensi pers di Bandung, Rabu (25/11/2015).

Ia mengakui bahwa tahun depan perekonomian dalam negeri masih akan menghadapi tantangan baik dari eksternal maupun internal.

"Memang saya katakan terus terang satu dua tahun ke depan tantangan perekonomian kita semakin besar.  Pertumbuhan ekonomi kita pun diprediksi di level 5-5,3%. Apalagi, saat ini Indonesia masih bergantung kepada konsumsi domestik dan juga kepada penyerapan angggaran," paparnya.

Pandangan Rosan tersebut dikuatkan Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo. Ia menilai perekonomian global di tahun depan masih akan dihadapkan dengan ketidakpastian yang tinggi, bahkan ada potensi semakin kompleks.

Dia mengatakan ke depan ketidakpastian tidak hanya bersumber dari risiko yang telah kita identifikasi (known-unknown), tetapi juga dapat berasal dari sesuatu yang belum terpikirkan sebelumnya (unknown-unknown).

"Kami mencermati ada tiga risiko utama yang perlu kita antisipasi dan sikapi. Risiko pertama, terkait dengan prospek pertumbuhan ekonomi global. Walaupun diproyeksikan akan membaik menjadi 3,5%, tapi ada risiko proyeksi tersebut dapat menjadi lebih rendah," ujar Agus.

Risiko kedua, terkait penurunan harga komoditas yang diperkirakan masih berlanjut pada tahun depan sejalan dengan berakhirnya super-cycle harga komoditas. Kemudian risiko ketiga ialah terkait dampak global yang dapat ditimbulkan oleh proses normalisasi kebijakan moneter AS, baik dari sisi timing maupun besaran perubahan suku bunga bank sentral AS (Fed Fund Rate).

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: