Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Empat Kekuatan Indonesia Menatap Ekonomi 2016

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengakui pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 masih dihadapkan pada berbagai risiko baik dari eksternal maupun domestik. Bank sentral telah mengidentifiikasi setidaknya ada tiga risiko yang akan dihadapi, yakni pertama terkait dengan prospek pertumbuhan ekonomi global.

Risiko kedua, terkait penurunan harga komoditas yang diperkirakan masih berlanjut pada tahun depan sejalan dengan berakhirnya super-cycle harga komoditas. Dan risiko ketiga ialah terkait dampak global yang dapat ditimbulkan oleh proses normalisasi kebijakan moneter AS, baik dari sisi timing maupun besaran perubahan suku bunga bank sentral AS (Fed Fund Rate).

Kendati demikian, Gubernur BI Agus Martowardojo tetap meyakini perekonomian Indonesia akan tetap tumbuh lebih tinggi dari tahun ini. Menurutnya berbagai risiko tersebut dapat dihadang melalui empat kekuatan domestik.

"Setidaknya terdapat empat kekuatan domestik yang harus menjadikan kita tetap perlu optimis dan mantap dalam menatap masa depan," ujar Agus di Jakarta, Selasa malam (24/11/2015).

Kekuatan pertama yakni berbagai langkah yang telah diinisiasi pemerintah pada tahun ini untuk mengatasi berbagi hambatan struktural menjadi salah satu modal dasar bagi perekonomian nasional menjadi lebih berdaya saing.

Kekuatan kedua, dalam 15 tahun ke depan, Indonesia masih akan memiliki usia produktif yang akan terus berekspansi secara persisten menopang pertumbuhan ekonomi ke depan, sekaligus memperkuat basis permintaan barang dan jasa di pasar domestik.

"Selain itu, Indonesia telah memasuki zaman di mana konsolidasi kehidupan politik di alam demokrasi yang bebas dan terbuka telah mampu berjalan seiring dan bersanding dengan pencapaian positif pada kemajuan ekonomi," kata Agus.

Kekuatan terakhir, jelas Agus, kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi selama ini merupakan modal dasar yang tidak kalah pentingnya untuk menjaga stabilitas perekonomian selama ini. Disiplin dalam menjaga stabilitas, lanjutnya, merupakan modal dasar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Dengan empat kekuatan tersebut, BI meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2016 akan tumbuh sebesar 5,2-5,6 persen atau lebih tinggi dari perkiraan pertumbuhan ekonomi tahun ini yang sebesar 4,7-5,1 persen.

"Kami berkeyakinan prospek ekonomi Indonesia akan kembali membaik dengan ditopang struktur ekonomi yang lebih sehat, seimbang, dan berdaya tahan. Optimisme kami terhadap ketahanan ekonomi tidak terlepas dari komitmen kita bersama untuk terus mempercepat dan melaksanakan reformasi struktural secara berkelanjutan, konsisten, dan bersinergi antar-sektor," cetusnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: