Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom: Indonesia Belum Cocok Masuk TPP

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk memasukkan Indonesia ke dalam Pakta Perdagangan Trans-Pasifik (Trans Paciific-Partnerships/TPP) dinilai kurang tepat. Pasalnya, untuk bergabung dengan TPP Indonesia masih harus membenahi beberapa regulasi guna menyesuaikan dengan regulasi yang ada di luar negeri.

"Ada beberapa regulasi yang harus disesuaikan jika masuk TPP. Misalnya keistimewaan yang ada di dalam negeri untuk BUMN karya, seperti Waskita Karya yang diprioritas membangun jalan tol di Bali, itu yang harus dihapuskan, kalau TPP itu jangan ada keistimewaan terhadap perusahaan yang ada di dalam negeri," kata ekonom Firmanzah saat ditemui dalam Economic Review 2015 dan Outlook 2016 di Jakarta, Rabu (25/11/2015).

Menurut Firmanzah, TPP bukan hanya membicarakan perdagangan saja, tapi dalam arti luas, seperti BUMN, ketenagakerjaan, UKM, lingkungan hidup, dan lainnya. Untuk itu, pemerintah harus mempersolid kementerian.

Jika memang Jokowi tetap ingin bergabung dengan TPP maka presiden harus menyampaikan untung dan rugi secara detail masuk TPP. "Kalau sudah dibentuk timnya, berarti TPP ini harus disesuaikan ke publik. Publik harus tahu, mana untung atau ruginya. Tapi kalau saya bilang belumlah tepat Indonesia masuk TPP," ucapnya.

Ia mengatakan pemerintah diminta membentuk tim teknis dan hal tersebut diperkirakan akan memakan waktu yang cukup lama. "Proses masih lama, itu bertahun-tahun, itu pun tergantung tim teknis. Kalau saya sih lebih baik Pak Jokowi ketika berkunjung ke White House kemarin, Jokowi ajak Presiden Obama ke Asia untuk bergabung," ā€ˇtukasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: