Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tim Pansus Turun, Anak Buah Lino Kabur

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Hari ini Pansus Pelindo II DPR menggelar sidak ke Jakarta International Container Terminal (JICT) sebuah anak perusahaan dari PT Pelindo II. Sidak ini dilakukan untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di dalam perusahaan tersebut.

Sidak ini langsung dipimpin oleh Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka. Kehadiran Rieke langsung disambut oleh Serikat Pekerja JICT ketika datang ke perusahaan itu.

"Selamat datang Pansus Pelindo II," teriak seluruh Serikat Pekerja JICT di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Kedatangan Pansus tersebut rupanya sudah ditunggu oleh para Serikat Pekerja JICT, salah satu koordinator pun yakni Coorporate Affair Indira Gita Lestari  langsung mengantarkan para anggota Pansus tersebut ke ruang kontrol JICT yang tepatnya berada di lantai enam.

Anggota Pansus Pelindo II I Putu Sudiartana di Gedung DPR mengaku ingin bertemu pihaknya ingin bertemu dengan Direktur JICT Dani Rusli, namun upaya tersebut urung dilakukan karena direktur sedang tidak ada di ruang kerjanya.

"Kita ingin ketemu Direktur JICT, mau menagih dokumen yang sudah dijanjikan," kata Putu ke Gita Lestari.

Lantas Senior Manager JICT Hazris Malsha mengatakan para direksi sedang berada di Pelindo II karena ada rapat dadakan. "Sudah ke Pelindo II sejak tadi, di ruangannya sudah tidak ada, makanya yang menyambut Pansus kami Serikat Pekerja JICT," katanya.

Lantas dengan nada menyidir Ketua Pansus Pelindo II Rieke Diah Pitaloka mengatakan mungkin para direktur dan Direksi JICT sengaja menghindari pansus karena takut dimintai dokumen.

"Mungkin takut kali kalau DPR mau datang, kan sudah banyak di media kami mau datang tagih dokumen. Kami berharap dengan direksi menagih dokumem yang mereka janjikan, tapi tidak apa-ap nanti akan ketemu lagi di Pansus," tambah Rieke.

Sekedar informasi ada tujuh dokumen yang ditagih Pansus Pelindo II itu antara lain, pertama berkas laporan keuangan 1999-2014. Kedua, agreement perubahan komposisi saham pelindo 51 persen, HPH 49 persen, KOPEGMAR 0,01 persen. Ketiga, pembayaran LOAN 2009‎. Keempat, invoice‎ pembayaran tehnical know how ke seaport BV.

Selanjutnya, nomor rekening dalam pecahan US$ dan IDR, sejumlah enam rekening. Keenam, ‎bukti pembayaran rental cost pada tanggal 1 September dan 3 November 2015. Terakhir, ‎SK pengangkatan direksi baru‎‎.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: