Pelindo III Terapkan Tiga Strategi Kembangkan Bisnis Inti

WE Online, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia III menerapkan tiga strategi utama untuk mengembangkan bisnis inti (core business) hingga mencapai tahun ke-23 sejak berdirinya perseroan tersebut.

Kepala Humas Pelindo III Edi Priyanto dalam keterangan tertulis yang diterima, Kamis (26/11/2016m, mengatakan tiga pijakan strategi utama tersebut, pertama modernisasi peralatan bongkar muat.

Upaya tersebut, lanjut dia, dengan cara mendatangkan berbagai peralatan dengan teknologi terkini untuk mempercepat bongkar muat guna meningkatkan kinerja dan produktivitas.

"Kami juga mulai melakukan langkah yang peduli lingkungan," katanya.

Misalnya, dia mengatakan, mendatangkan peralatan baru yang ramah lingkungan dan memodifikasi peralatan yang semula berbahan bakar minyak dielektrifikasi menjadi bertenaga listrik yang lebih efisien.

Edi mengatakan strategi kedua, yakni merevitalisasi pelabuhan-pelabuhannya sesuai dengan peningkatan arus barang dan komoditas logistik.

Dia mencontohkan salah satunya penataan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dengan sistem klasterisasi sehingga peruntukan setiap terminal fokus untuk bongkar muat komoditas tertentu saja.

"Hal ini membuat penggunaan peralatan bongkar muat dan pengerahan SDM menjadi lebih efektif, sehingga pelayanan menjadi lebih optimal," katanya.

Strategi ketiga, lanjut dia, melakukan peningkatan kapasitas pelabuhan, misalnya perluasan lapangan penumpukan peti kemas di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dan Pelabuhan Banjarmasin.

Dia menambahkan pihaknya juga membangun infrastruktur baru, seperti Pelabuhan Gili Mas di Lombok, pelabuhan sentra perikanan di Tegal, dan kawasan marina di Pantai Boom Banyuwangi.

"Langkah-langkah pengembangan Pelindo III ditujukan untuk mendukung program pemerintah dalam menekan biaya logistik di Indonesia. Selain itu juga untuk memacu terciptanya integrasi logistik nasional, ini bentuk dedikasi untuk negeri," katanya.

Saat ini, perseroan pelat merah yang akan memperingati hari ulang tahunnya yang ke-23 pada tanggal 1 Desember 2015 esok tersebut telah memiliki 17 kantor cabang yang mengelola 43 pelabuhan di tujuh provinsi di Indonesia.

Selain itu juga memiliki 10 anak usaha dan delapan unit usaha yang mengembangkan sayap bisnisnya, tidak hanya di bidang kepelabuhanan seperti Terminal Petikemas Surabaya (TPS), BJTI Port, Terminal Teluk Lamong (TTL), Pelabuhan Manyar di kawasan industri JIIPE, tetapi juga usaha di bidang kesehatan dengan RS PHC, bidang energi dengan Lamong Energi Indonesia, bidang tenaga kerja alih daya dengan Pelindo Daya Sejahtera, bidang properti dengan Pelindo Properti Indonesia, dan lainnya. (Ant)