Susunan MKD Dilukir, Setnov di atas Angin

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta -  Keputusan Ketua Fraksi Partai Golkar Ade Komaruddin (Akom) untuk merotasi personil Golkar yang bertugas di Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) dinilai sebagai sinyal 'mengalah' dari Akom kepada Ketua DPR Setya Novanto dan kolega sesama elite Golkar yang tersandung kasus 'Papa Minta Saham'.

Seperti disampaikan Pengamat Politik Syarwi Pangi Chaniago, adalah rahasia umum di kalangan politisi bahwa Setya Novanto dan Ade Komaruddin adalah dua kandidat terkuat yang pada waktunya akan menjadi pemimpin di Golkar. Di kalangan anggota Golkar sendiri keduanya juga dikenal sama-sama punya banyak 'pengikut'.

Sementara tiga nama anggota baru MKD dari Golkar adalah loyalis Setya Novanto. Mereka adalah Kahar Muzakir yang menggantikan Hardisusilo, Adies Kadir menggantikan Budi Supriyanto, dan Ridwan Bae menggantikan Dadang S Muchtar.

Tentu bila Akom tetap ingin 'bersaing' dengan Novanto, sebagai Ketua Golkar, bisa saja dia menolak untuk menandatangani surat penggantian personel di MKD itu, namun itu tak dilakukannya.

"Akom tampaknya lebih memilih untuk mengalah demi soliditas Golkar. Setnov di atas angin," kata Syarwi Pangi, Kamis (26/11/2015).

Dilanjutkannya, pergantian anggota Golkar di MKD itu adalah strategi balasan dari kubu Setnov yang dibela Koalisi Merah Putih (KMP) demi memastikan tak ada pelengseran pemimpin DPR RI. Menurut dia, sinyal dari pemimpin KMP sudah terang-benderang dan siap pasang badan berada di belakang membela Setnov.

Sidang MKD untuk mengadili dugaan pelanggaran etika oleh ketua DPR Setnov pasti akan sangat kental sekali aroma politisnya.

"Saya kira KMP masih kuat dan belum pecah kongsi. PKS masih mendukung Fahri, Gerindra masih mendukung Fadli Zon, dan Golkar masih mati-matian membela Setnov menjadi pemimpin DPR. Jadi, kubu KMP akan all out mati-matian mendukung pemimpin DPR sekarang," tandasnya.