Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Risiko Perekonomian dari AS dan Tiongkok Patut Diwaspadai

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menyebutkan ada dua tantangan eksternal yang perlu diwaspadai oleh perekonomian Indonesia.

Dua tantangan tersebut berasal dari Amerika Serikat dan Tiongkok. Agus menyatakan bahwa terkait Amerika Serikat, kenaikan suku bunga bank sentral AS (Fed Fund Rate) diperkirakan akan terjadi dalam waktu dekat. Kenaikan Fed Fund Rate ini, lanjutnya, disebabkan ekonomi Amerika yang sudah menunjukkan perbaikan.

"Tujuh tahun terakhir memang kondisinya sangat rendah mendekati 0% dan dana yang digelontorkan untuk memulihkan ekonomi sudah di kisaran US$ 3,5 triliun," kata Agus saat menghadiri gelaran Kompas 100 CEO Forum dengan tema Memantapkan Perekonomian Indonesia 2016 di Jakarta Convention Centre (JCC) Jakarta, Kamis (26/11/2015).

Tidak hanya ekonomi Amerika, Agus juga melihat Indonesia perlu mewaspadai perkembangan ekonomi Tiongkok. Kedekatan ekonomi Tiongkok dengan negara-negara berkembang, termasuk Indonesia cukup tinggi.

"Kita mengetahui resiko, kalau di Tiongkok ekonomi pertumbuhannya turun 1%. Itu ke Indonesia bisa pertumbuhan ekonominya terkoreksi 0,4-0,6%," jelasnya.

Dari sisi global, Agus menyatakan bahwa perlu hati-hati dalam mencermati pertumbuhan ekonomi global. Pasalnya, pertumbuhan ekonomi global bisa lebih rendah dari prediksi, yakni 3,5 hingga 3,6 persen.

"Hati-hati Fed fund rate akan naik dan itu naiknya secara gradual. Kalau naik akan berdampak risiko lain bagi negara berkembang, yakni dana di dunia termasuk Indonesia akan mengalir ke luar dan akan membuat tekanan terhadap Indonesia. Jadi kondisi AS dan Tiongkok, harga komoditas, dan sudden reserval akan menghadang," terang Agus.

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: