Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Alokasikan Rp100 Miliar Kembangkan Budidaya di Pulau Terluar

Warta Ekonomi -

WE Online, Lombok Barat - Kementerian Kelautan dan Perikanan mengalokasikan anggaran senilai Rp100 miliar untuk pengembangan budidaya perikanan laut di 15 pulau terluar pada 2016.

"Ada peningkatan anggaran untuk pulau terluar dalam rangka kedaulatan kemaritiman Indonesia, kalau tahun 2015 hanya enam pulau terluar dengan anggaran Rp20 miliar," kata Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto, di Lombok Barat, Kamis (26/11/2015).

Hal itu disampaikan pada acara peresmian laboratorium kultur jaringan bibit rumput laut dan "green house" Balai Perikanan Budidaya Lombok, di Kecamatan Sekotong, Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Menurut dia, perhatian terhadap pulau terluar dengan mendorong pengembangan perikanan budi daya laut sebagai impelementasi dari upaya mempertahankan kedaulatan bangsa di sektor kemaritiman.

Kedaulatan sektor kemaritiman merupakan salah satu dari tiga pilar yang sering digaungkan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, selain pilar keberlanjutan perikanan budi daya dan pilar kemakmuran nelayan sebagai pelaku utama.

Slamet mengatakan, pilar kedaulatan sudah dan sedang diimpelementasikan melalui beberapa kegiatan di pulau terdepan, salah satunya pengembangan aqua kultur atau perikanan budi daya.

"Saya kira akua kultur sebagai benteng terdepan meningkatkan perekonomian dan kemakmuran masyarakat pulau terluar," ujarnya.

KKP, kata Slamet, menginginkan agar pulau terdepan bisa menjadi daerah yang mampu mandiri dari sisi ketersediaan sarana dan produksi. Ada beberapa kegiatan di dalamnya, termasuk gerakan pakan ikan mandiri dan indukan ikan unggul.

Kemudian kemandirian para pembudidaya. Mereka harus naik kelas, minimal setara dengan pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan kedepannya mereka menjadi pembudidaya tangguh yang bisa mengangkat rekannya yang lain untuk bisa sejahtera.

Dia menambahkan, kemandirian usaha juga menjadi tujuan dari program pengembangan perikanan budi daya di pulau terdepan. Kegiatan perikanan budi daya harus bisa berkelanjutan, sehingga menjadi tulang punggung dan menjadi usaha andalan keluarga, masyarakat, daerah dan negaranya.

Pulau terdepan itu nantinya juga diharapkan menjadi kawasan mandiri yang menjadi kelaster produktif yang dikelola dengan baik, sehingga bisa menjadi kawasan yang bisa diandalkan.

"Kami inginkan kawasan yang kami bangun menjadi "cluster" mandiri yang bsia dikelola dengan baik untuk menangkal penularan penyakit "bio security", termasuk kemandirian kawasan dari sisi infrastruktur dan lain-lain," kata Slamet. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: