Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Minyak Dunia Anjlok di Perdagangan Asia

Warta Ekonomi -

WE Online, Singapura - Harga minyak turun di Asia pada Jumat (27/11/2015), diperdagangkan mendekati 42 dolar AS, karena pasar AS tutup untuk hari libur Thanksgiving dan Rusia mengesampingkan serangan militer terhadap Turki atas penembakan pesawat tempurnya.

Pada sekitar pukul 06.15 GMT, patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari diperdagangkan 55 sen lebih rendah pada 42,29 dolar AS per barel, dan minyak mentah Brent turun 15 sen menjadi 45,31 dolar AS.

Sebelum pasar AS pergi berlibur, data yang dirilis Departemen Energi AS menunjukkan persediaan minyak mentah komersial negara itu dalam seminggu yang berakhir 30 November naik pada laju yang lebih lambat, memberikan sedikit bantuan terhadap kelebihan pasokan global.

Laporan-laporan bahwa Rusia tidak mengambil tindakan militer terhadap Turki yang menembak jatuh salah satu jet tempurnya di perbatasan Suriah, juga meredakan kekhawatiran bahwa situasi tegang di wilayah itu bisa meningkat dan mengganggu pasokan minyak.

Moskow pada Kamis mengatakan tindakan balasan akan fokus pada penggunaan pengaruhnya untuk memperketat tekanan pada ekonomi Turki, termasuk menghentikan proyek-proyek kerja sama ekonomi, membatasi transaksi keuangan dan perdagangan serta mengubah bea masuk.

Dengan pasokan minyak mentah global masih melampaui permintaan, para pedagang sedang menunggu untuk pertemuan kartel negara-negara penghasil minyak OPEC bulan depan untuk melihat apakah mereka akan memangkas tingkat produksinya yang tinggi.

Para pedagang juga akan memantau pertemuan bank sentral AS pada Desember, di mana para pembuat kebijakan diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Kenaikan suku bunga kemungkinan akan meningkatkan dolar, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal, sehingga mengurangi permintaan.

"Harga menemukan kesulitan untuk bergerak lebih tinggi atau lebih rendah karena fundamental (penawaran dan permintaan) tak berubah," kata Phillip Futures dalam sebuah komentar pasar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: