Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Apa Itu Giro Wajib Minimum (GWM)?

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Setelah Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla (JK) membuat heboh dengan meminta suku bunga acuan Bank Indonesia (BI rate) turun, banyak orang yang berpatokan BI rate sebagai patokan bank untuk ekspansi.

Sesungguhnya, ada satu instrumen lagi yang dipakai untuk ekspansi sebuah bank, yakni giro wajib minimum alias GWM. Sebagai salah satu respons perkembangan perekonomian dan dunia bisnis, menurut data BI, di Indonesia diterapkan tiga jenis kebijakan GWM sebagai instrumen kebijakan moneter maupun kebijakan makroprudensial.

Pertama, GWM primer, yakni simpanan minimum (rupiah/valas) yang wajib dipelihara oleh bank dalam rekening giro di BI yang besarannya ditetapkan dalam rasio terhadap dana pihak ketiga (DPK). Besaran GWM pada November 2015 adalah rupiah (8,0%) dan valas (8,0%).

GWM primer merupakan tools untuk ekspansi (menambah likuiditas bank) apabila diturunkan atau mengerem perkembangan kredit perbankan apabila dinaikkan (mengurangi likuiditas bank). Kebijakan ini ditujukan untuk mempengaruhi likuiditas sehingga dapat mempengaruhi suku bunga maupun kapasitas penyaluran kredit bank.

Kedua, GWM sekunder, adalah cadangan minimum (rupiah) yang wajib dipelihara oleh bank berupa  surat berharga (SBI, SDBI, SBN) dan excess reserve yang besarannya ditetapkan dalam rasio terhadap DPK. Per November ini besaran GWM sekunder ditetapkan rupiah (4,0%) dan untuk valas (tidak ada).

Kebijakan ini ditujukan untuk mempengaruhi buffer likuiditas bank sekaligus pendalaman sektor keuangan. Apabila dinaikkan tujuannya adalah untuk mengurangi kapasitas kredit bank. Sebaliknya, apabila diturunkan, tujuannya untuk menambah kapasitas kredit bank.

Ketiga, GWM-LFR (loan to funding ratio), yakni simpanan minimum (rupiah) yang wajib dipelihara oleh bank dalam rekening giro di BI sebesar persentase tertentu terhadap DPK yang dihitung berdasarkan selisih antara realisasi LFR bank dan LFR target yang ditetapkan BI. Target LFR per November ini untuk eupiah adalah 78%-92%. Untuk Valas tidak ada.

GWM-LFR ini ditujukan untuk mengarahkan agar penyaluran kredit bank berada dalam range yang telah ditentukan agar tidak terlalu rendah sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, namun tetap prudent.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Muhamad Ihsan
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: