Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Indonesia Bakal Meningkat

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online Jakarta- Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) Fadhil Hasan mengatakan, ekspor minyak sawit Indonesia tahun ini bakal meningkat signifikan dibandingkan 2014 yang tercatat sebesar 21,7 juta ton. Pasalnya, pada Januari-Oktober 2015 ekspor minyak sawit nasional sudah mencapai 21,5 juta ton.
 
“Jika volume ekspor bulan November dan Desember tahun ini sama dengan bulan sama tahun 2014, ekspor minyak sawit Indonesia tahun 2015 bisa mencapai 25,7 juta ton. Ini adalah peningkatan yang signifikan dari kinerja ekspor minyak sawit tahun 2014,” kata Fadhil.
 
Menurut dia, peningkatan ekspor tersebut di antaranya didorong oleh ekspansi pasar baru ke negara lain. Juga, ekspor ke Pakistan dan Bangladesh yang memang sudah melampaui kinerja sepanjang 2014.
 
“Tahun 2016, ekspor kemungkinan akan turun atau stagnan. Hal itu dipengaruhi oleh penggunaan minyak sawit mentah untuk program B15. Juga, akibat dampak El Nino. Kemungkinan, ekspor minyak sawit Indonesia tahun 2016 hanya berkisar 23-24 juta ton,” kata Fadhil.
 
Di sisi lain, Fadhil mengatakan, permintaan minyak sawit dunia akan meningkat 3,2 juta ton menjadi 62,5 juta ton dari 59,3 juta ton. Permintaan dunia minyak sawit terus meningkat setiap tahunnya karena dipicu oleh perluasan penggunaan minyak sawit untuk biodiesel, selain juga pemanfaatan untuk produk pangan, terutama di pasar-pasar berkembang.
 
Permintaan minyak sawit akan terus bertambah seiring pertumbuhan jumlah penduduk. Selain itu, kata dia, dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan per kapita, tingkat urbanisasi, hingga semakin luasnya pemanfaatan minyak sawit.
 
“Konsumsi minyak sawit domestik hingga akhir tahun 2015 naik lebih dari 1 juta ton. Tahun 2016, konsumsi domestik bisa melonjak signifikan sekitar 3-4 juta ton menyusul kebijakan mandatori B15. Di sisi lain, produksi tahun 2016 kemungkinan akan mencapai 35 juta ton dari tahun ini yang menurut proyeksi USDA sebanyak 33 juta ton,” kata Fadhil.
 
Dia menambahkan, sejumlah faktor akan mempengaruhi harga minyak sawit tahun 2016, di antaranya pelaksanaan wajib program B15 dan pergerakan harga minyak dunia yang berkaitan erat dengan harga minyak sawit. Di samping itu, mengerucutnya perbedaan harga antara minyak kedelai dengan minyak sawit yang mengindikasikan penurunan daya saing minyak sawit.
 
“Selain itu, dampak El Nino juga akan menjadi faktor yang berpengaruh. Juga, bagaimana kemudian tindak lanjut pembentukan Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC). Faktor-faktor ini menjadi isu penting yang akan mempengaruhi harga minyak sawit tahun 2016,” kata Fadhil

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Boyke P. Siregar

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: