Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jokowi: Kita Harus Bergerak Kembangkan Buah Nusantara

Warta Ekonomi -

WE Online, Bogor - Presiden Joko Widodo minta semua pihak baik kementerian, pemerintah daerah serta BUMN perkebunan bersinergi untuk meningkatkan produksi serta kualitas buah dan juga bunga nusantara agar mampu menjawab permintaan pasar baik domestik maupun internasional.

"Kita sebetulnya mempunyai buah-buah dengan kualitas yang baik, tetapi jumlah belum mencukupi kebutuhan pasar. Antara permintaan dan suplai belum seimbang, ini yang harus dikembangkan," kata Presiden Joko Widodo saat menghadiri acara Festival Bunga dan Buah Nusantara (FBBN) di lapangan Kampus IPB Baranangsiang, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (28/11/2015).

Presiden mencontohkan, buah Nenas dari Lampung, permintaan pasar internasionalnya cukup banyak ada dari Jepang, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Yaman, Qatar dan Korea. Begitu juga dengan pisang yang diproduksi dengan kualitas sangat bagus. Mangga dari Majalengka, serta Manggis juga memiliki kualitas yang bagus. "Tapi lagi-lagi suplainya kurang, belum memenuhi permintaan pasar yang ada," katanya.

Untuk meningkatkan produksi dan kualitas buah nusantara itu, lanjut Presiden, ia meminta IPB, pemerintah kabupaten dan BUMN perkebunan yang sudah ditunjuk oleh Kementerian Pertanian untuk mengembangkan produksi buah nusantara.

"Mulai 2016 ini sudah harus bergerak untuk mengembangkan produk-produk buah unggulan," kata Presiden.

Presiden menegaskan, pasar menginginkan buah-buah nusantara yang berkualitas, oleh karena itu pengelolaan produksi buah harus mendapat perhatian dan bimbingan, mulai dari penanaman, hingga cara pemanenan yang tepat dan benar.

"Harus ada pengawalan dari IPB dan Kementerian Pertanian, termasuk kepada daerah bupati, wali kota dan gubernur. Semua punya tanggung jawab terhadap kualitas dan suplai buah-buah nusantara yang kita punya," kata Presiden.

Presiden menyebutkan, bila produksi buah nusantara telah dikelola dengan baik, maka tahun depan melalui Festival Bunga dan Buah Nusantara yang berskala internasional dapat menjadi ajang promosi besar-besaran untuk mengenalkan bunga dan buah nusantara kepada importir dan eksportir dari luar maupun dalam negeri.

"Melalui FBBN ini kita sampaikan bahwa kita memiliki kekuatan potensi, dan tinggal memasarkannya seperti apa," kata Presiden.

Presiden menambahkan, upaya untuk meningkatkan produksi serta kualitas telah dimulai melalui deklarasi yang disampaikan 48 bupati serta wali kota yang daerahnya sentra produksi bunga dan buah, serta empat BUMN perkebunan, yang menyatakan komitmen untuk mengembangkan 5-50 hektare per unit usaha di kabupaten/kota serta 10.000 hektare oleh BUMN perkebunan.

"Kebutuhan pasar harus dijawab dengan produksi buah yang baik. Manajemen produksi buah yang efisien dengan skala ekonomi yang benar, harus dikerjakan dengan tata kelola hulu hinggi hilir yang baik," kata Presiden.

FBBN merupakan kegiatan tahunan yang diselenggarakan oleh IPB dengan tujuan mendorong, memfasilitasi dan mengkampanyekan pengembangan bunga dan buah nusantara melalui Revolusi Oranye meliputi revolusi kebijakan, infrastruktur, kepemimpinan dan pembinaan sumber daya manusia, inovasi dan teknologi, serta sistem pengusaha dan penetrasi pasar.

Berbagai kegiatan telah diselenggarakan pada FBBN 2015 yakni forum investasi dan bisnis buah dan bunga nusantara skala usaha kecil dan menengah, fruitpreneur got talent, ekspo, bursa bunga dan buah, kontes bunga dan buah jeruk serta mangga, karnaval, serta ikrar bunga dan buah nusantara yang diikuti 48 bupati.

FBBN 2015 mengangkat tema "Revolusi Pengembangan Bunga dan Buah Nusantara Skala Usaha Kecil dan Menengah untuk Kesejahteraan Bangsa Indonesia". (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: