Lompatan Tinggi Fairfax Insurance

WE Online, Jakarta - Asuransi Fairfax Insurance Indonesia mencetak pertumbuhan premi yang luar biasa.  Presiden Direktur PT Fairfax Insurance Indonesia (FII) Arun Nanwani mengatakan sejak mengakuisisi PT Batavia Mitratama Insurance (BMI) dan berganti nama menjadi FII per Juni 2014 lalu, premi yang sudah dikumpulkan hingga 2014 mencapai Rp122 miliar.

Selain mengandalkan asuransi kendaraan bermotor, FII juga menawarkan produk-produk asuransi harta benda, rekayasa, rangka kapal dan pengangkutan, kecelakaan, dan asuransi risiko khusus untuk meraup perolehan bisnisnya. FII pun sudah bersiap masuk ke asuransi kesehatan dengan jaminan critical illness.

FII menyiapkan langkah dengan menambah kantor cabang di 10 kota besar di Indonesia, termasuk menjalin kerja sama baik dengan perbankan maupun multifinance (leasing).

"Saat ini kami sudah memiliki mitra bisnis tiga bank, tahun depan diharapkan bisa menjalin kemitraan dengan 30 mitra bisnis mencakup bank dan leasing," kata Direktur FII Silviana Bintoro.

Dengan masuknya Fairfax Asia, modal dasar FII tercatat sebesar Rp250 miliar, jauh di atas modal minimum perusahaan asuransi yang disyaratkan Otoritas Jasa Keuangan sebesar Rp100 miliar. Adanya kelebihan modal tersebut, menurut Arun, menjadi salah satu kelebihan FII dalam hal kapasitas untuk menanggung risiko-risiko besar.

Chairman Olympindo Group Ang Andi Bintoro menyebut bergabungnya BMI dengan Fairfax Financial melalui proses yang panjang. BMI sesungguhnya sudah diincar banyak investor asing. Namun, pilihannya jatuh kepada grup usaha asal Kanada ini karena, selain sama-sama sudah matang, perusahaan tersebut juga fokus pada lini bisnis asuransi.

Sementara itu, Grup Olympindo memiliki jaringan yang tersebar di 50 kota di Indonesia dengan karyawan sekitar seribu orang.