Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Laba Bersih TBIG Turun 30,04% di September 2015

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada September 2015 ini mengalami penurunan laba bersih sebesar 30,04 persen. Laba bersih TBIG sebesar Rp 796,36 miliar dari Rp 1,13 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.

Meski demikian, pendapatan perseroan masih tumbuh tipis sebesar 4,52 persen menjadi Rp 2,54 triliun dari Rp 2,43 triliun pada September 2014.

Dijelaskan, menurunnya kinerja perseroan lebih disebabkan penurunan nilai properti investasi dari Rp 457,36 miliar menjadi Rp 175,72 miliar dan beban keuangan perseroan meningkat dari Rp945,5 miliar menjadi Rp1,12 triliun, serta beban usaha meningkat dari Rp209,73 miliar menjadi Rp237,81 miliar. Kemudian beban pokok perseroan menurun sedikit dari Rp375,38 miliar menjadi Rp 340,75 miliar.

Sementara itu, saat ini aset TBIG mencapai Rp 24,31 triliun naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 22,03 triliun.

Saat ini perseroan memiliki 19.643 penyewaan dan 12.292 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 11.291 menara telekomunikasi, 937 shelter-only, dan 64 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 18.642 maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,65.

"Selama sembilan bulan pertama tahun ini, kami bertumbuh sebanyak 573 site dan 1.279 penyewaan untuk portofolio kami. Kami terus fokus untuk membangun menara dan menambahkan penyewaan untuk bisnis kami. Dengan lebih dari 83 persen pendapatan kami yang berasal dari kontrak jangka panjang operator telekomunikasi Indonesia berperingkat tinggi, kami menghasilkan arus kas yang dapat diprediksi dan berkelanjutan," ujar CEO TBIG Hardi Wijaya Liong dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (30/11/2015).

Sementara itu, total pinjaman (debt) Perseroan, jika pinjaman dalam mata uang Dollar Amerika Serikat (AS) yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 15,45 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp7,88 triliun. Dengan saldo kas yang mencapai Rp 363 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp 15,09 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp7,47 triliun.

EBITDA TBIG sebesar Rp2,15 triliun untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada tanggal 30 September 2015. Jika pencapaian triwulan ketiga ini disetahunkan, maka total EBITDA Perseroan mencapai Rp2,94 triliun. Jika menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2015 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,5 kali dan total pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 5,1 kali.

Dalam kesempatan yang sama, CFO TBIG, Helmy Yusman Santoso, menuturkan "Awal bulan ini, kami menandatangani fasilitas pinjaman bank sebesar US$ 275 juta yang merupakan pinjaman yang memiliki biaya bunga terendah dan tenor terpanjang, dengan permintaan yang signifikan dari bank-bank penyedia kredit kami. Kreditur kami merasa nyaman dengan tingkat leverage kami di ~5 kali pinjaman bersih terhadap EBITDA. Kami menerapkan strategi lindung nilai dan telah melakukan lindung nilai terhadap fasilitas baru ini dari risiko nilai tukar dengan instrumen lindung nilai yang memiliki tenor yang sama dengan pinjaman tersebut. Selain itu, kami masih memiliki fasilitas bank yang belum ditarik sebesar US$ 300 juta."

"Minggu lalu, kami mengumumkan kebijakan yang ditujukan untuk pemegang saham. Kami memperkirakan untuk menghabiskan sekitar Rp 1 triliun untuk dividen dan / atau pembelian kembali saham. Sebagai perusahaan infrastruktur, kami membangun aset berumur panjang, yang didukung oleh kontrak 10 yang terjamin. Visibilitas arus kas berkelanjutan ini memungkinkan kami untuk melakukan pembelian kembali saham dan/atau dividen signifikan yang tetap aman menurut ketentuan perjanjian pinjaman kami," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: