Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kementerian LHK Mulai Gerakan Revolusi Mental

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) menjadikan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Korpri ke 44 tahun 2015 sebagai momentum memulai Gerakan Revolusi Mental di lingkungan Kementerian tersebut.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BP2SDM) Kementerian LHK, Bambang Soepijanto di Jakarta, Senin (30/11/2015) mengatakan permasalahan dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan antara lain disebabkan masih adanya budaya kerja yang kurang baik dari Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Di antaranya kurang kompeten dan bertanggung jawab, melayani masyarakat dengan kurang ramah dan bersahabat, kurang kreatif, koruptif. Untuk memperbaiki budaya kerja para ASN tersebut, maka Gerakan Revolusi Mental di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan perlu segera dilakukan," katanya di acara Pembinaan Pegawai Kementerian LHK di Auditorium Gedung Manggala Wanabakti dalam rangka HUT Korpri ke 44.

Bambang menjelaskan, dalam masyarakat Indonesia dikenal tiga nilai dasar yakni value system, value misi/visi dan pemaknaan baru, serta value penyelarasan antara akal, hati yang dikenal dengan spriritual.

Ketiga nilai itu, tambahnya, bisa dijadikan strategi untuk menerapkan Revolusi Mental di Kementerian LHK.

Apabila ketiga strategi ini bisa dimasukkan dalam silabus kurikulum pendidikan dan pelatihan, menurut dia, hal ini akan sangat membantu dalam mendorong terjadinya perubahan mental secara revolusioner.

Dia mengatakan, yang diinginkan dari Revolusi Mental ini adalah masyarakat juga memperoleh manfaat dari keteladanan yang dicontohkan aparatur pemerintah.

Oleh karena itu, menurut dia, penerapan Revolusi Mental ini harus dimulai dari pemerintah, Kementerian dan lembaga di lingkungan kerjanya masing-masing.

Menurut Bambang, Revolusi Mental yang akan dilaksanakan di Kementerian LHK, berbeda dengan kementerian lain, yang kebanyakan hanya melakukan pencanangan Revolusi Mental.

"Revolusi Mental di Kementerian LHK, akan dimulai melalui pendekatan pengembangan kompetensi SDM," katanya.

Pendekatan pengembangan kompetensi SDM ini dilakukan dengan melibatkan seluruh kepala unit kerja, pejabat eselon I, II, III dan IV, serta kepala unit-unit pelaksana teknis di daerah.

Untuk itu, para pejabat tadi akan dibekali dengan Silabus Kurikulum Revolusi Mental, dan wajib melakukan internalisasi materi kepada segenap pegawai yang ada di masing-masing unit kerjanya.

Terkait hal itu, Pusat Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kehutanan, BP2SDM akan menggandeng Lembaga Administrasi Negara (LAN), untuk menyusun Silabus Kurikulum Revolusi Mental.

Pendekatan yang digunakan, lanjutnya, adalah penyusunan grand design Revolusi Mental dan penyelenggaraan diklat (pendidikan dan latihan) terkait dengan penerapan Revolusi Mental di lingkup Kementerian LHK. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: