Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Galang Dukungan Global Berantas 'Illegal Fishing'

Warta Ekonomi -

WE Online, Manado - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggalang dukungan global dalam memberantas "illegal fishing" di perairan Indonesia.

"Pemerintah terus berkomitmen untuk memberantas "illegal unreported and unregular (IUU) fishing" di Indonesia, juga membutuhkan dukungan secara global sehingga lebih efektif menghilangkan segala bentuk pencurian ikan dan kejahatan perikanan di perairan Indonesia," kata Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti usai peresmian gedung CTI di Manado, Selasa (1/12/2015).

Dia mengatakan apalagi kejahatan di sektor kelautan dan perikanan adalah sebuah kejahatan yang saling berkaitan dengan kejahatan lain dan beraifat lintas negara.

"Kami berterima kasih karena menerima dukungan dan tanggapan positif dari berbagai masyarakat internasional, saya harap dapat melanjutkan kerja sama ini dalam rangka melawan kejahatan perikanan secara global," jelas Susi dalam First Regional Workshop on IUU Fishing and Sustainable Fisheries Exercise di Manado.

Dia menjelaskan kejahatan perikanan ini sangat merugikan Indonesia karena tidak hanya menghabiskan sumber daya alam di lautan, tapi juga berkontribusi memberikan kerugian secara ekonomi hingga 20 miliar dolar AS per tahun. Aktivitas tersebut juga, katanya, membuat ancaman bagi 65 persen dari terumbu karang, 85 persen stok ikan di global dan nelayan skala kecil.

IUU fishing juga, katanya, diduga terkait dengan kejahatan HAM, seperti perdagangan manusia dan perbudakan, pencucian uang, korupsi, penipuan pajak dan lainnya. Pembentukan satuan tugas pemberantasan IUU fishing yang diputuskan oleh Presiden RI pada tanggal 19 Oktober 2015 menjadi tonggak pemberantasan penangkapan ikan secara ilegal di Indonesia.

Sebagai forum berbagi informasi dan pengalaman serta menimba pengetahuan mengenai IUU Fishing dan kejahatan perikanan terkait dari berbagai narasumber ahli sepertu FAO, ILO, UNODC dan Kementerian Koordinator Kemarituman, Satgas pemberantasan illegal fishing serta TNI Angkatan Laut.

Susi berharap lokakarya ini dapat menyebarluaskan informasi terkini tentang situasi saat inu, kemajuan dan tantangan perikanan berkelanjutan serta memberikan saran tentang jalan ke depab mengenai kolaborasi di antara negara-negara di kawasan tersebut.

"Supaya negara-negara di kawasan itu memiliki upaya bersama memerangi IUU Fishing dan memiliki pemagaman bahwa IUU fishing adalah transnasional kejahatan terorganisir," katanya. (Ant)

Baca Juga: Pria Buleleng Diringkus usai Curi Tabung Gas-Barang Elektronik

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: