Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

DPD Dorong Peningkatan Pendidikan Swasta

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kebutuhan akan ketersediaan lembaga pendidikan dasar dan menengah di Nusa Tenggara Barat (NTB) sangatlah mendesak karena jumlah anak usia wajib sekolah (6-18 tahun) yang ada di NTB mencapai sekitar satu juta lebih (angka partisipasi kasar tahun 2013).

Pemimpin Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad menjelaskan data tersebut menunjukkan NTB saat ini membutuhkan kurang lebih 400 sekolah dasar dan menengah yang didasarkan pada rasio 30 orang per kelas.

Di NTB dewasa ini, imbuhnya, tercatat jumlah siswa sekolah dasar dan menengah mencapai  457 ribu orang yang 62% di antaranya menuntut ilmu di sekolah-sekolah swasta berbasis agama. Sebuah pencapaian yang tentu harus diiringi dengan peningkatan kualitas lembaga pengelolaan pendidikan.

"Kami sadari bahwa proses pengelolan pendidikan tidak sepenuhnya hanya bisa bertumpu kepada pemerintah, namun juga perlu peran serta swasta. Namun, seperti kita ketahui bersama pendidikan swasta  memiliki beberapa kendala seperti sumber dana pembiayaan pendidikan yang masih sangat terbatas, kualitas pendidikan seperti fasilitas tenaga pendidik, sarana, bahan ajar, dan manajemen sekolah masih sangat rendah," katanya dalam rilis pers yang diterima redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (2/12/2015).

Sementara itu, Menteri Agama Lukman Hakim Saifudin menyampaikan apresisasinya kepada masyarakat melalui organisasi kemasyarakatan, seperti Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, hingga Nahdlatul Wathan, yang telah memainkan peran besar dalam perluasan dan pemerataan akses pendidikan.

"Tanpa kontribusi mereka, tentu kondisi akses pendidikan bagi semua warga masyarakat tidak akan bisa optimal seperti sekarang ini," kata Menag.

Perhatian terhadap mutu penting, lanjut Menag, karena kondisi masa depan bangsa sangat tergantung dan dipengaruhi oleh mutu layanan pendidikan yang diterima generasi mudanya. Jika sekarang mereka memperoleh layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu maka mereka akan menjadi "generasi emas bangsa" yang mempunyai kompetensi yang berdaya saing.

"Saya ingin mengajak semua pihak terutama para penyelenggara pendidikan madrasah bahwa saatnya kita tidak hanya bicara akses pendidikan, tetapi juga harus bicara mutu pendidikan. Saatnya kita concern terhadap akses pendidikan yang bermutu," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: