Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Intensitas Pemadaman di Lampung Berkurang

Warta Ekonomi -

WE Online, Bandarlampung - Intensitas pemadaman arus listrik di wilayah Lampung mulai berkurang sehubungan meningkatnya daya pembangkit tenaga listrik di daerah itu.

Deputi Manager Pengendalian Operasi Distribusi PT PLN Distribusi Lampung, A Agus Alhasewi, di Bandarlampung, Selasa (9/2/2016), menjelaskan, saat ini pemadaman sistem listrik di Lampung hanya sebesar 42,8 megawatt (MW) dari kondisi malam sebelumnya yang mencapai sebesar 102 MW.

"Pembangkit 4 PLTU Tarahan sudah masuk sistem karena berakhir masa pemeliharaan, jadi bisa membantu meminimalkan krisis energi listrik yang dialami Lampung," kata dia.

Agus menerangkan, aktifnya pembangkit 4 PLTU Tarahan dapat memasok energi listrik hingga 70 MW.

Saat ini, transfer dari Sistem Interkoneksi Sumatera Bagian Selatan untuk pemenuhan listrik Lampung mencapai 340 MW atau dalam kondisi maksimal.

Dalam kondisi normal, Lampung membutuhkan energi listrik sebesar 854 MW, sedangkan pasokan ke PLN Distribusi Lampung adalah sebesar 865 MW. Jumlah daya tersebut dipasok dari sejumlah pembangkit di Lampung sebesar 540 MW, dan transfer dari Sistem Interkoneksi Sumatera Bagian Selatan sebesar 325 MW.

Pada kondisi normal, Lampung hanya memiliki surplus daya listrik sebesar 11 MW, padahal menurut kondisi ideal harus sebesar 30 persen dari total beban puncak yaitu sebesar 246 MW.

Akibat kerusakan peralatan pada transmisi Baturaja-Bukit Kemuning yang disebabkan oleh sambaran petir, Lampung mengalami blackout atau mati total, pada Sabtu (6/2/2016) pukul 06.00 WIB.

Pemadaman sebesar 310 MW tersebut menimbulkan protes dari masyarakat yang aktivitasnya terganggu akibat ketiadaan aliran listrik.

Akibat kondisi itu juga, sejumlah pembangkit tenaga uap dan pembangkit tenaga panas bumi di Lampung mengalami gangguan agak parah, sehingga tidak bisa optimal memberikan pasokan listrik.

Pada Sabtu dan Minggu (6-7/2/2016), pasokan listrik untuk Lampung adalah sebesar 510 MW, atau mengalami defisit hingga 344 MW lebih.

PT PLN Distribusi Lampung menjanjikan kondisi listrik Lampung akan normal pada akhir pekan depan.

Sebelumnya, manajemen PT PLN Distribusi Lampung pun sampai harus menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat dan pelanggan PT PLN di daerah ini atas terjadi pemadaman aliran listrik dalam beberapa hari terakhir.

PT PLN Distribusi Lampung dalam pernyataan pers, menyampaikan: "Pelanggan yang terhormat, kami atas nama manajemen PT PLN (Persero) Distribusi Lampung mohon maaf yang sebesar- besarnya, bahwa telah terjadi kembali black out sistem Lampung akibat gangguan transmisi jalur Baturaja-Bukit Kemuning pada Sabtu (6/2) pukul 06.00 WIB pagi yang menyebabkan pemadaman sekitar 310 MW." PLN Lampung menjelaskan, gangguan sistem kelistrikan di Lampung itu, disebabkan oleh kerusakan peralatan di Transmisi Baturaja-Bukit Kemuning karena sambaran petir.

Kondisi itu, menurut I Ketut Darpa, Deputi Manager Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung, didampingi Manager Pengendalian Operasi Distribusi, A Agus Alhasewi, mengakibatkan beberapa pembangkit besar tenaga uap (PLTU) dan listrik tenaga panas bumi (PLTP) di Lampung mengalami gangguan agak parah, seperti Sebalang 1, Sebalang 2, Tarahan 3, Ulubelu 1, dan Ulubelu 2.

Lampung perlu pembangkit berkekuatan minimal 100 MW, dengan cadangan daya listrik sebesar 30 persen dari beban puncak atau sebesar 256 MW, agar dapat mencapai keandalan daya listrik yang mencukupi.

Kondisi tersebut dalam perencanaan PLN, yaitu Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) Tahun 2015--2024, diharapkan dapat dicapai pada sekitar tahun 2019 mendatang. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: