Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Banten Desember 2015 Naik 22,29 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Serang - Nilai impor Provinsi Banten pada Desember 2015 naik 22,29 persen dibanding bulan sebelumnya dari 755,04 juta dolar AS menjadi 923,31 juta dolar AS.

Komoditas yang cukup dominan mendorong impor Banten naik adalah golongan barang bahan kimia, disusul besi dan baja serta gandum-ganduman, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Banten Agoes Soebeno di Serang, Selasa (9/2/2016).

Ia menjelaskan untuk impor nonmigas mengalami peningkatan 17,91 persen dari 642,63 juta dolar AS menjadi 757,75 juta dolar AS, sedangkan impor migas meningkat 47,28 persen menjadi 165,56 juta dolar AS dari sebelumnya 112,41 juta dolar AS.

Khusus impor migas, peningkatan tersebut merupakan akibat dari nilai impor untuk komoditas hasil minyak yang meningkat dibandingkan bulan November 2015, karena untuk komoditas lainnya yaitu gas dan minyak mentah tidak memperlihatkan kegiatan impor selama dua bulan terakhir.

Dibandingkan periode Januari-Desember 2014, impor Banten periode yang sama pada tahun 2015 berhasil turun 19,12 persen. Penurunan tersebut lebih disebabkan oleh impor komoditas nonmigas yang turun sebesar 15,29 persen, bersamaan dengan impor migas juga mengalami penurunan 31,63 persen, kata Soebeno.

Nilai impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang mencapai 692,90 juta dolar AS, sementara untuk golongan barang lainnya sebesar 64,85 juta dolar AS.

Nilai impor nonmigas tertinggi Desember 2015 berasal dari golongan barang bahan kimia organik yang mencapai 280,55 juta dolar AS, disusul besi dan baja serta gandum-ganduman masing-masing 108,26 juta dolar AS dan 70,56 juta dolar AS.

Tujuh dari sepuluh golongan barang mengalami peningkatan nilai impor, kecuali gandum-ganduman, gula dan kembang gula dan ampas/sisa industri makanan. Peningkatan tertinggi terjadi pada bahan kimia organik yang naik 70,68 juta dolar AS dan terendah berasal dari bahan bakar mineral yang mengalami peningkatan 5,81 juta dolar AS.

Selanjutnya, penurunan tertinggi dan terendah terjadi pada gula dan kembang gula dan ampas/sisa industri makanan, masing-masing 28,39 juta dolar AS dan 7,21 juta dolar AS.

Impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang periode Januari-Desember 2015 mengalami penurunan 1.543,04 juta dolar AS(18,27 persen) dibanding periode sama tahun lalu, kebalikan dari itu, golongan barang lain meningkat 116,93 juta dolar AS(13,24 persen).

Peran impor nonmigas untuk sepuluh golongan barang pada periode Januari-Desember 2015 mencapai 87,34 persen, dengan peran tertinggi berasal dari golongan bahan kimia organik yaitu sebesar 36,22 persen, kemudian disusul gula dan kembang gula serta besi dan baja dengan kontribusi masing-masing 9,63 persen dan 9,14 persen.

"Pangsa impor gabungan pada tahun 2015 dari ketiga golongan barang tersebut mencapai 54,99 persen, sementara untuk tahun sebelumnya mencapai 60,22 persen," katanya.

Soebeno juga menyebutkan negara pemasok barang impor nonmigas tertinggi pada Desember 2015 adalah Tiongkok dengan nilai impor 110,90 juta dolar AS, diikuti Thailand dan Singapura masing-masing 89,81 juta dolar AS dan 73,25 juta dolar AS, sementara impor nonmigas dari negara-negara ASEAN mencapai 217,24 juta dolar AS. (Ant)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: