Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BPBD NTT: Semua Daerah Berpotensi Dilanda Bencana

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timur (BPBD-NTT) memastikan seluruh daerah di wilayah provinsi berbasis kepulauan itu berpotensi mengalami bencana di tengah puncak curah hujan yang diprediksi akan terjadi hingga akhir Februari mendatang.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Timur, Tini Thadeus, Selasa (9/2/2016) mengatakan, potensi bencana yang bisa saja timbul dan melanda daerah itu, antara lain banjir bandang, tanah longsor, puting beliung dan bencana di laut karena tiupan angin kencang dan badai.

Karena itulah, selaku koordinator penanggulangan bencana di daerah, Tini Thadeus mengaku telah meminta setiap daerah untuk mengantisipasi hal tersebut, agar tidak terjadi korban jiwa. "Kita sudah bersurat ke setiap daerah untuk mewaspadai kondisi itu agar nantinya jika terjadi bencana tidak menimbulkan korban," katanya kepada Antara di Kupang, Selasa.

Dia mengatakan, kepada setiap daerah di 22 kabupaten dan kota yang ada di provinsi selaksa pulau itu sudah terdapat peta titik lokasi rawan bencana, yang tentu penetapannya berdasarkan kondisi alamnya dan cuaca yang ada.

Dengan peta titik rawan bencana itu, maka setiap pemerintah daerah diminta untuk menyiagakan sejumlah alat berta dan pangan untuk mengantisipasinya jika terjadi bencana.

Peralatan berat sudah dimintakan agar disediakan di masing-masing daerah di provinsi yang berbatasan dengan Australia dan Timor Leste itu. Peralatan berat itu akan dimanfaatkan untuk melakukan pemulihan jika terjadi longsor.

Perlengkapan perahu karet juga dimintakan untuk disediakan untuk menangani bencana banjir dan bencana di laut. "Tentunya juga akan bekerja sama dengan pihak lain, seperti Basarnas Kantor Kupang," katanya.

Untuk pangan, kata Penjabat Bupati Manggarai Barat itu, sudah juga disediakan di masing-masing daerah, sebagai kesiapan jika terjadi rawan pangan atau untuk penanganan darurat saat bencana melanda.

Cadangan beras itu, kata dia oleh Pemerintah Provinsi NTT telah tersedia 100 ton dan akan disalurkan kepada warga atau masyarakat korban bencana. "beras itu dititipkan di Dinas Sosial NTT dan akan digunakan untuk penangan bencana. Untuk kabupaten kota yang ada di provinsi itu juga sudah tersedia stoknya," katanya.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur Melchias J mengatakan, sejauh ini telah menerima laporan dua daerah yang dilanda banjir bandang.

Dua daerah yang dilaporkan dilanda banjir itu adalah Kabupaten Ende dan Manggarai Timur di Pulau Flores. "Kedua daerah ini dilanda banjir pada hari yang sama yakni pada Minggu (31/1/2016) lalu," katanya terpisah.

Terhadap dua daerah itu, sampai saat ini belum ada permintaan bantuan ke provinsi maupun ke Pemerintah Pusat. itu artinya, pemerintah daerah masih bisa menangani bencana yang terjadi dari masing-masing daerah tersebut.

"Kita terus melakukan koordinasi dengan dua daerah yang dilanda banjir bandang pada Minggu (31/1/2016) ini untuk memantau penanganan bencana di lapangan," katanya. (Ant)

 

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: