Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

2016, Pasar Semen di Kaltim Diprediksi Lesu

Warta Ekonomi -

WE Online, Balikpapan - Pada tahun 2016 ini diperkirakan situasi ekonomi masih belum beranjak dari kondisi tahun 2015 lalu. Karena itu, para pengusaha semen di Balikpapan tidak terlalu yakin dengan prospek permintaan semen mengingat proyek infrastruktur yang dilakukan sektor swasta masih minim.

"Proyek yang kemungkinan akan terealisasi selama setahun ini hanya proyek-proyek pembangunan milik pemerintah daerah saja sehingga permintaan semen tidak tinggi," ucap Direktur Utama PT Balikpapan Ready Mix (BRM) Roy Nirwan di Balikpapan, Selasa (9/2/2016).

Untuk di Balikpapan, menurutnya, ada dua perusahaan yang cukup besar bergerak pada pengepakan semen, yaitu PT Semen Gresik dan PT Semen Bosowa Indonesia yang bekerja sama dengan PT BRM.

"Saya tidak bisa perkirakan berapa penurunan permintaan semen, namun sekarang terasa sekali permintaan akan sangat berkurang," ungkapnya.

Roy menilik bahwa sepanjang tahun 2015 lalu tidak begitu banyak proyek pembangunan oleh investor swasta yang berjalan. Kalaupun ada itu, imbuhnya, hanya meneruskan proyek yang berjalan sebelumnya (carryover).

Menurutnya, imbas perlambatan pertumbuhan ekonomi akibat pelemahan sektor komoditas andalan daerah seperti pertambangan batu bara, minyak, dan gas, serta perkebunan kelapa sawit, cukup mempengaruhi sektor turunannya seperti konstruksi dan jasa-jasa lainnya.

"Jadi, sepertinya banyak tahapan pembangunan yang tadinya direncanakan dikerjakan tahun kemarin dan tahun ini akhirnya ditunda. Saya lihat tidak banyak proyek-proyek swasta yang berjalan pembangunannya di Balikpapan dan sekitarnya," sebutnya.

Di Balikpapan awalnya ada dua investor besar yang membangun mall, namun dua proyek itupun tidak berjalan. Hanya ada satu mall Agung Podomoro yang berjalan sejak tahun lalu hingga saat ini.

Akibat situasi ini, permintaan pembuatan tiang pancang yang diproduski PT BRM Mix Pile sepanjang 2015 juga mengalami penurunan. Lain halnya dengan PT BRM yang menyediakan beton siap pakai yang masih cukup banyak memproduksi permintaan dari konsumen.

"Karena pemasangan tiang pancang kan pekerjaan konstruksi awal, sementara beton siap pakai digunakan saat pekerjaan akhir dan seterusnya. Kalau tidak ada pembangunan baru, tidak ada pemasangan tiang pancang baru, yang ada hanya produksi beton siap pakai untuk kelanjutan proyek," jelasnya.

Selain itu, penurunan juga terjadi pada pengepakan semen yang digarapnya bersama dengan PT Semen Bosowa dengan kapasitas pengepakan hingga 5.000 ton. Pihaknya menargetkan pengepakan semen hingga 20.000 ton per bulan, namun hal itu tidak teralisasi karena minimnya pembangunan fisik.

"Kami berharap bisa memproduksi sebanyak 20.000 ton per bulan, tapi itu tidak bisa tercapai. Selain pembangunan juga sepi, karena pengiriman semen dari Makassar juga tidak mencapai target itu," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: