Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nelayan Pariaman Tidak Melaut Akibat Cuaca Buruk

Warta Ekonomi -

WE Online, Pariaman - Kondisi cuaca buruk selama satu minggu terakhir menyebabkan para nelayan di Kota Pariaman, Sumatera Barat tidak melaut untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

 

"Sudah satu minggu terakhir ini kita tidak melaut akibat hujan deras disertai badai. Jika dipaksakan akan berisiko bagi nelayan sendiri," kata seorang nelayan Pariaman, Asrul Can (51) di Pariaman, Rabu (10/2/2016).

Untuk mengisi waktu selama tidak melaut sebagian nelayan setempat menyibukkan diri dengan memperbaiki perahu dan jaring tangkap yang rusak.

Sebagian lagi terpaksa beralih profesi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari seperti menjadi buruh bangunan dan tukang angkat asalkan bisa mendapatkan uang.

"Saya sendiri bersama anggota keluarga bekerja mengangkut air laut untuk dijual ke pengusaha ikan untuk dijadikan pencuci ikan yang disimpan dalam kotak es," kata dia.

Untuk satu ember air laut dijual dengan harga Rp1.000 kepada pengusaha ikan yang telah memesan kepadanya.

"Air laut ini memang dibeli oleh pengusaha ikan, karena jika ikan dicuci dengan air tawar kulitnya bisa rusak sehingga harus dicuci dengan air laut," jelasnya.

Ia mengatakan jika cuaca mendukung, nelayan setempat bisa memperoleh 100 kilogram ikan selama satu hari melaut.

Untuk satu kapal para nelayan mengeluarkan biaya operasional sebesar Rp400 ribu untuk satu kali menangkap ikan.

Nelayan lainnya Dodi Andika (24) mengatakan hari ini akan mencoba turun melaut untuk menangkap ikan setelah satu minggu tidak berlayar ke laut bebas.

"Sebenarnya kami belum berani secara penuh untuk menangkap ikan ke laut karena cuaca masih kurang mendukung, namun karena desakan ekonomi terpaksa harus dilakukan," jelasnya.

Nelayan sudah terbiasa menghadapi cuaca buruk saat berada di laut lepas.

Selain itu para nelayan tak jarang juga harus menginap di pulau-pulau yang ada sampai cuaca kembali membaik.

Sementara itu, Yahdi (30) salah seorang pedagang ikan di Pasar Pariaman mengatakan selama satu minggu terakhir harga ikan mengalami kenaikan.

"Biasanya untuk satu onggok ikan dijual dengan harga Rp10 ribu, namun karena pasokan ikan yang mulai berkurang sejak satu minggu terakhir, kami menjual hingga Rp18 ribu," kata dia.

Naiknya harga ikan di pasaran dikarenakan pasokan ikan dari para nelayan setempat yang semakin berkurang sehingga para nelayan terpaksa menjual dengan harga tinggi. (Ant)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: