Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bulog: Jumlah Penerima Rastra Sulut Tidak Berubah

Warta Ekonomi -

WE Online, Medan - Perum Bulog Sumatera Utara menegaskan jumlah penerima beras untuk keluarga sejahtera atau rastra di daerah itu pada tahun 2016 tidak mengalami perubahan dari 2015 sebanyak 746.220 rumah tangga sasaran.

"Jumlah pagu beras untuk RTS ( rumah tangga sasaran) di kabupaten/kota Sumut itu sudah ditetapkan.T idak ada perubahan, dari 2015," kata Kepala Bulog Sumut, Fatah Yasin di Medan, Rabu (10/2/2016).

Selain jumlah penerima RTS-nya tidak berubah, jumlah alokasi per bulannya juga tetap atau 15 kg per bulan.

Harga rastra juga tidak berubah yakni Rp1.600 per kg dengan alokasi yang tetap juga selama 12 bulan.

"Bulog sudah meminta pemerintah kota/kabupaten untuk segera mengajukan SPA (surat permintaan alokasi) rastra agar bisa disalurkan segera," katanya.

Bulog siap menyalurkan rastra karena memang merupakan kewajiban juga stok cukup aman.

Stok beras Bulog Sumut ada 35 ribuan ton yang bisa untuk kebutuhan tiga bulan lebih.

Alokasi rastra di Sumut setiap bulannya sebesar 11.193.300 kg.

"Bulog dan Pemprov Sumut berkeinginan kuat untuk semakin memperlancar penyaluran .Tahun 2015, penyaluran rastra masih 99,96 persen," katanya.

Dia mengakui, penyaluran rastra pada Januari - Februari masih minim atau hanya 0,95 persen karena masih banyak pemkab/pemkot yang belum mengajukan SPA.

Kepala Bank Indonesia (BI) Sumut, Difio A Johansyah menyebutkan, penyaluran rastra memang sangat diharapkan tepat waktu untuk menekan inflasi.

Di tengah perekonomian yang lagi sulit, rastra memang dibutuhkan masyarakat sehingga penyaluran harus sesuai waktu.

Penduduk miskin di Sumatera Utara pada tahun 2015 hingga posisi Maret bertambah 103.070 orang dari posisi sama 2014 atau menjadi 1.463.670 orang dipicu inflasi yang meningkat dan nilai tukar petani yang menurun..

"Dengan bertambah, maka jumlah penduduk miskin Sumut sudah 10,53 persen dari total penduduk Sumut atau naik dari sebelumnya yang masih 9,85 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Wien Kusdiatmono.

Naiknya jumlah penduduk miskin itu terjadi di kota dan desa.

Di kota, penduduk miskin bertambah 31.830 orang menjadi 699.300 orang.

Sedangkan di desa, penduduk miskinnya naik 71.240 orang menjadi 764.370 orang.

Dia menjelaskan, pada tahun 2015, garis kemiskinan di Sumut secara total sebesar Rp347.953 per kapita per bulan, dimana di kota Rp364.320 dan di desa Rp331.895.

"Penambahan penduduk miskin akibat beberapa faktor khususnya inflasi yang meningkat dan nilai tukar petani yang mengalami penurunan," katanya.

Penduduk miskin di Sumut, pada tahun 2015 hingga posisi Maret bertambah 103.070 orang dari posisi sama 2014 atau menjadi 1.463.670 orang dipicu inflasi yang meningkat dan nilai tukar petani yang menurun..

Dengan bertambah, maka jumlah penduduk miskin Sumut sudah 10,53 persen dari total penduduk Sumut atau naik dari sebelumnya yang masih 9,85 persen.

Naiknya jumlah penduduk miskin itu terjadi di kota dan desa. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: