'Zaman Jokowi Ada atau Enggak Foto Presiden Dibakar?'

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut ada orang di lingkaran Istana yang merasa tidak nyaman atas pernyataannya melalui Twitter.

Hal tersebut diungkapkan SBY dalam video wawancara dirinya yang diunggahnya ke Youtube pada 5 Februari 2016. Adapun, video itu diberi judul Proyek Kereta Api Cepat Jakarta Bandung, Apa Kata SBY?.

Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Pangi Syarwi Chaniago menilai bahwa di zaman SBY kebebasan berekspresi lebih terjamin ketimbang di era Presiden Joko Widodo. Dia menjelaskan pemerintah harus siap dikritisi dan tidak boleh alergi terhadap kritik publik.

"Kalau kita komparasi, rezim SBY lebih demokratis, era di mana siapapun bisa mengkritik kebijakan pemerintah bahkan mengarah ujaran kebencian (hate speech) mulai dari rakyat biasa sampai tokoh agama," kata Pangi kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Rabu (10/2/2016).

"Bahkan, menyerang simbol fisik Presiden SBY. Kita masih ingat ada yang menulis di tubuh kerbau tulisan SiBuYa dan membawakannya keliling Bundaran HI. Apakah itu tidak menyerang kehormatan presiden SBY?" imbuhnya.

Dia mengingatkan bahwa di zaman SBY banyak sekali aksi demonstrasi yang terkadang berujung membakar foto SBY. Akan tetapi, Presiden SBY kelihatan bisa menahan diri. Termasuk ketika tokoh lintas agama menyerang dan menuduh SBY presiden pembohong.

"Zaman SBY, foto presiden dibakar biasa. Zaman Jokowi ada atau enggak (foto presiden dibakar)?" tandasnya.

Untuk itu, lanjut Pangi, Presiden Jokowi seharusnya berterima kasih ke media karena sudah merawat pencitraannya. Walaupun di saat yang sama faktanya ekonomi makin sulit, utang negara makin menggunung, pengangguran dan PHK semakin menjamur, akan tetapi, tandasnya, di rezim Jokowi aksi demontrasi sepi dan tiarap.

"Inilah kesadaran palsu yang harus kita akui. Tidak ada foto Presiden Jokowi yang dibakar oleh demonstran. Kalau fakta itu terjadi apakah Presiden Jokowi sudah siap?" jelasnya.