Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI Prediksi Sektor Akomodasi Dongkrak Ekonomi Bali

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Bank Indonesia memprediksi akomodasi menjadi salah satu sektor yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi Bali tahun 2016 seiring dengan potensi peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara ke daerah itu.

"Potensi peningkatan kunjungan wisman asal Tiongkok, Australia, dan beberapa negara lain khususnya didorong kebijakan bebas visa," kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Dewi Setyowati di Denpasar, Kamis (11/2/2016).

Menurut dia, selain itu rencana kunjungan 20 ribu wisatawan dari Tiongkok yang menggelar kegiatan internasional pada Mei 2016 dan target wisman ke Indonesia yang dicanangkan pemerintah sebanyak 20 juta orang pada 2019 juga mendongkrak sektor akomodasi pariwisata di Pulau Dewata.

Terkait kebijakan bebas visa, pemerintah memberikan fasilitas itu kepada 90 negara dan dalam waktu dekat juga diberikan 80 negara baru lain, salah satunya Australia yang merupakan salah satu pangsa pasar wisatawan terbesar ke Bali.

Selain itu "ledakan" wisatawan dari Tiongkok turut menumbuhkan optimisme pelaku ekonomi dan pariwisata di Bali mengingat negara itu memiliki potensi yang besar mendongkrak sektor akomodasi pariwisata.

Selama Februari dan Maret, Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, menerima 402 penerbangan carter atau tidak berjadwal yang melayani penerbangan sejumlah kota di Tiongkok menuju Bali serangkaian libur panjang Imlek.

Jumlah itu diperkirakan membawa sedikitnya 10 ribu wisatawan dari Tiongkok belum lagi ditambah penumpang dengan menggunakan maskapai reguler.

Selain dari sektor akomodasi, Bank Indonesia juga memprediksi realisasi proyek infrastruktur pemerintah mengalami peningkatan seiring dengan percepatan realisasi anggaran pemerintah dari sektor konstruksi.

"Sejalan dengan kondisi itu, konstruksi swasta diperkirakan berpotensi menunjukkan peningkatan seiring dengan tendensi penurunan suku bunga kredit sebagai dampak dari penurunan BI rate dari 7,5 persen menjadi 7,25 persen," kata Dewi.

Sektor transportasi laut dan darat juga berkontribusi seiring dengan rencana pengembangan Pelabuhan Celukan Bawang dan Benoa serta dimulainya Pelabuhan Benoa sebagai pelabuhan ekspor sejak Februari 2016.

sektor pertanian dan perdagangan, lanjut Dewi, juga berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi Bali 2016. (Ant)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: