Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Warga Perbatasan Perlu Listrik Gratis

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Kepala Badan Pengelola Perbatasan Nusa Tenggara Timur Paul Manehat mengatakan pemerintah perlu mengadakan fasilitas listrik gratis bagi warga negara Indonesia yang bermukim di wilayah perbatasan RI-Timor Leste untuk membebaskan mereka dari belenggu kemiskinan dan ketertinggalan.

"Realitasnya bahwa banyak warga negara kita yang bermukim di perbatasan RI-Timor Leste belum menikmati listrik sampai sekarang," katanya kepada Antara di Kupang, Jumat (12/2/2016), terkait dengan realitas kehidupan warga negara Indonesia di perbatasan RI-Timor Leste.

Menurut dia, harapan akan adanya pengadaan fasilitas listrik gratis juga disuarakan oleh para wakil rakyat yang duduk di DPRD NTT, setelah melakukan kunjungan kerja ke daerah-daerah perbatasan di NTT yang berbatasan langsung dengan Timor Leste.

Ia mengatakan jaringan listrik yang dibangun PT PLN (Persero) belum menjangkau wilayah-wilayah terdepan nusantara, bahkan sulit terwujud, karena medannya sangat berat yang belum diimbangi pula dengan pembangunan infrastruktur yang memadai.

"Pilihan terakhir adalah pengadaan fasilitas listrik gratis untuk mereka yang bermukim di beranda depan nusantara untuk menggairahkan semangat hidup mereka agar segera keluar dari belenggu kemiskinan dan keterbelakangan," ujarnya.

Ia menambahkan perhatian pemerintah untuk membangun kawasan perbatasan, memang sudah mulai kelihatan, seperti pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk membuka isolasi wilayah guna menunjang akses informasi dan transportasi.

Manehat mengatakan Pemerintah Indonesia punya Program Sabuk Merah Perbatasan bidang pembangunan jalan di sepanjang tapal batas negara yang ditargetkan tuntas pada 2018 mendatang," katanya.

Bupati Kupang Ayub Titu Eki secara terpisah mengatakan masyarakat di Kecamatan Amfoang Timur yang berbatasan dengan wilayah kantung (enclave) Timor Leste, sudah memanfaatkan listrik tenaga surya untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan penerangan dalam rumah tangganya.

Dia mengatakan dengan listrik alternatif bertenaga surya itu, layanan penerangan tetap ada dan masyarakat tidak terbebani dengan segala bentuk biaya operasional.

"Infrastruktur jalan masih sangat buruk, tidak mungkin melakukan pemasangan jaringan manual listrik menggunakan tenaga diesel," katanya menambahkan.

Anggota Komisi I DPRD NTT Gabriel Manek mengaku telah meminta pemerintah setempat mengeluarkan kebijakan pemanfaatan listrik gratis bagi warga yang bermukim di sepanjang lintasan perbatasan negara itu.

Anggota Fraksi Golkar itu mengaku, dengan pelaksanaan kebijakan tersebut, maka akan membangkitkan kepercayaan warga di perbatasan terhadap pemerintah Indonesia.

"Dengan demikian, rasa nasionalisme yang selama ini masih tersisa tidak tergerus dengan hilangnya perhatian pemerintah Indonesia," kata mantan Bupati Timor Tengah Utara itu. (Ant)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: