Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Saham Tokyo Jatuh Akibat Penguatan Yen

Warta Ekonomi -

WE Online, Tokyo - Bursa saham Tokyo berakhir jatuh lagi pada Jumat (12/2/2016), karena penguatan yen memukul eksportir menyusul kekhawatiran mendalam tentang ekonomi global, menandai akhir suram seminggu penuh gejolak di pasar Jepang.

Indeks acuan Nikkei 225 turun 4,84 persen atau 760,78 poin menjadi ditutup pada 14,952.61, merosot lebih dari 11 persen dalam seminggu yang dipersingkat karena hari libur umum pada Kamis.

Indeks Topix dari seluruh saham papan utama anjlok 5,43 persen atau 68,68 poin menjadi berakhir di 1.196,28. Indeks kehilangan lebih dari 12 persen sejak Senin.

Sebelum libur umum satu hari pada Kamis, Nikkei ditutup pada tingkat terendahnya sejak Oktober 2014, ketika bank sentral Jepang (BoJ) melepaskan stimulus moneter gelombang kedua yang memicu reli saham besar.

"Kami telah memasuki fase yang berbeda di pasar," Juichi Wako, analis senior di Nomura Holdings, mengatakan kepada Bloomberg News.

"Kami tidak hanya dalam mode risk-off (penghindaran risiko), pasar telah jatuh ke titik yang dihargakan dalam resesi di AS." "Pasar sedang mengatakan kami khawatir tidak peduli dengan apa yang (Ketua Federal Reserve Janet) Yellen katakan dan reaksi mereka menunjukkan tidak ada bantuan nyata sampai kita benar-benar dapat melihat apa yang terjadi dalam ekonomi AS." Sebuah aksi jual sengit mencengkeram pasar dunia pada Kamis setelah Yellen memperingatkan tentang pertumbuhan global.

Bos Fed mengatakan gejolak pasar dan kondisi-kondisi keuangan lebih ketat menimbulkan risiko untuk ekonomi AS, dan ia menunjuk ke "ketidakpastian" dalam kebijakan yuan Tiongkok sebagai penyebab utama kekacauan itu.

Penilaiannya yang kurang optimis lebih memicu pembelian yen karena para pedagang berbondong-bondong ke mata uang yang dipandang sebagai tempat yang aman pada saat terjadi gejolak.

Namun demikian, penguatan yen buruk bagi saham Jepang karena mengurangi profitabilitas eksportir negara itu.

Langkah-langkah yang tepat Dalam perdagangan mata uang, dolar merosot menjadi 112,17 yen dari 112,39 yen di New York, di mana dolar sempat jatuh di bawah 111 yen. Dolar berada di atas 114 yen sebelum libur umum di Jepang.

Volatilitas liar sejak Jumat telah mendorong para pejabat Jepang mengatakan mereka akan mengambil "tindakan yang tepat", memicu spekulasi bahwa bank sentral akan melakukan intervensi di pasar mata uang untuk pertama kalinya sejak 2011 guna menghentikan kenaikan yen.

Gubernur BoJ Haruhiko Kuroda bertemu dengan Perdana Menteri Shinzo Abe pada Jumat untuk membahas volatilitas baru-baru ini di pasar keuangan.

"Intervensi verbal sudah dimulai, dengan para pejabat MoF (Kementerian Keuangan) berbicara tentang gerakan yang kasar, yang tampak seperti kata kode baru untuk penguatan yang tidak diinginkan," kata Ray Attrill, co-head analis mata uang di National Australia Bank.

Pada perdagangan saham di Tokyo, Toyota anjlok 6,80 persen menjadi ditutup pada 5.710 yen, Nissan saingannya turun 5,81 persen menjadi 928 yen, pembuat Subaru Fuji Heavy Industries anjlok 9,03 persen menjadi 3.472 yen, dan Honda turun 5,50 persen menjadi 2.736,5 yen.

Operator seluler SoftBank tenggelam 9,53 persen menjadi 4.164 yen dan Sony turun 3,58 persen menjadi 2.257 yen.

Sektor keuangan juga terpukul dengan broker besar Nomura merosot 9,20 persen menjadi 446,6 yen, sementara raksasa perbankan Mitsubishi UFJ tergelincir 2,23 persen menjadi 446,2 yen.

Perusahaan eksplorasi energi Inpex turun 6,36 persen menjadi 878,7 yen dan JX Holdings jatuh 4,28 persen menjadi 424,2 yen. (Ant)

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: