Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

NPI Triwulan IV-2015 Kembali Catatkan Surplus

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada triwulan IV-2015 kembali mencatat surplus sebesar US$5,1 miliar setelah pada triwulan sebelumnya mencatat defisit sebesar US$4,6 miliar. Surplus NPI ini ditopang oleh surplus transaksi modal dan finansial sebesar US$9,5 miliar yang melampaui defisit transaksi berjalan sebesar US$5,1 miliar (2,39% PDB).

"Surplus NPI triwulan IV-2015 tersebut pada gilirannya mendorong kenaikan posisi cadangan devisa dari US$101,7 miliar pada akhir triwulan III-2015 menjadi US$105,9 miliar pada akhir triwulan IV-2015. Jumlah cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai kebutuhan pembayaran impor dan utang luar negeri pemerintah selama 7,4 bulan dan berada di atas standar kecukupan internasional," ujar Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat di Jakarta, Jumat (12/2/2016).

Sementara itu, tambah dia, defisit transaksi berjalan meningkat di tengah proses perbaikan perekonomian Indonesia. Defisit transaksi berjalan triwulan IV-2015 tersebut lebih besar dibandingkan dengan triwulan sebelumnya sebesar US$4,2 miliar (1,94% PDB).

"Kenaikan defisit transaksi berjalan tersebut bersumber dari penurunan surplus neraca perdagangan nonmigas karena impor nonmigas tumbuh 7,5% (qtq) seiring dengan meningkatnya permintaan domestik pada triwulan IV-2015," imbuhnya.

Menurutnya, peningkatan impor terbesar terjadi pada kelompok barang modal diikuti oleh kelompok barang konsumsi dan bahan baku. Sementara itu, ekspor nonmigas terkontraksi 4,2% (qtq) dipengaruhi oleh permintaan global yang masih lemah dan terus menurunnya harga komoditas. Di sisi lain defisit neraca perdagangan migas menyusut seiring turunnya volume impor minyak dan harga minyak mentah dunia.

Meski mengalami peningkatan defisit dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, kinerja transaksi berjalan triwulan IV-2015 membaik dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2014 yang mencatat defisit sebesar US$6,0 miliar (2,70% PDB).

Surplus transaksi modal dan finansial meningkat signifikan seiring menurunnya ketidakpastian di pasar keuangan global dan membaiknya keyakinan terhadap prospek perekonomian Indonesia. Surplus transaksi modal dan finansial triwulan IV-2015 lebih tinggi dari triwulan sebelumnya sebesar US$0,28 miliar.

"Kenaikan surplus transaksi modal dan finansial tersebut terutama didukung oleh kembali meningkatnya arus masuk investasi portofolio pada obligasi pemerintah, termasuk global bond," papar Arbonas.

Selain itu, kenaikan surplus transaksi modal finansial didukung pula oleh kenaikan investasi lainnya dan aliran masuk investasi langsung asing (FDI). Kenaikan investasi lainnya disebabkan antara lain oleh meningkatnya penarikan simpanan di luar negeri dan penarikan pinjaman luar negeri terkait meningkatnya realisasi proyek infrastruktur pemerintah.

Sementara itu, kenaikan aliran masuk investasi langsung asing (FDI) terutama pada sektor pertambangan, keuangan, dan manufaktur sejalan dengan perbaikan investasi domestik.

"Surplus transaksi modal dan finansial pada triwulan IV-2015 tersebut relatif sama besar dengan surplus yang tercatat pada periode yang sama tahun sebelumnya," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: