Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ketersediaan Air di Balikpapan Hanya Cukup 13 Hari

Warta Ekonomi -

WE Online, Balikpapan - Pemerintah Kota Balikpapan meminta seluruh umat muslim di Balikpapan agar melakukan doa bersama dan sholat minta hujan di masjid atau mushola agar ke depan tidak terjadi krisis air bersih. Pemkot mengumumkan ketersediaan air baku di Waduk Manggar hanya cukup hingga 13 hari mendatang.

"Masyarakat diminta panjatkan doa agar diturunkan hujan yang cukup untuk isi Waduk Manggar karena waduk kita ini waduk tadah hujan jadi sangat bergantung pada hujan," ujar Asisten III Sekdakot Balikpapan Chaedar menyampaikan pesan walikota saat tabligh akbar dalam rangkaian HUT ke-119 Tahun Kota Balikpapan di Masjid Agung At-Taqwa, Jumat (12/2/2016).

Ia mengatakan persoalan ini juga telah dibahas pemerintah kota bersama PDAM Kota, termasuk membahas sejumlah alternatif menghadapi krisis air bersih yang mulai melanda kota Balikpapan. Ia menegaskan ada kemungkinan akan dilakukan penggiliran air sebagaimana pernah terjadi pada tahun 2014 lalu.

Lanjut Chaedar, pemerintah kota telah membahas krisis air dan beberapa langkah alternatif krisis air ini. "Antara lain bisa memanfaatkan air di bendali atau bozem untuk air baku," sebutnya.

Saat ini, imbuhnya, ketinggian air Waduk Manggar terus-menerus mengalami penurunan. Pada Jumat ini ketinggian menyusut dan berada di level 5,2 meter. Level ini hanya mampu bertahan untuk ketersediaan air baku selama 13 hari.

"Ketinggian level itu ketersediaan untuk waktu 13 hari ke depan. Kalau itu tidak turun hujan yang cukup," ungkapnya.

Pada Kamis malam berlanjut Jumat pagi pasokan air terhenti di Kelurahan Gunung Sari Ilir dan sejumlah kawasan lainnya.

Perlu diketahui, Kota Balikpapan saat ini tengah mengalami musim kering karena hujan jarang turun dan meskipun ada hujan maka dalam intensitas ringan dan berlangsung sebentar. Kondisi ini tidak lepas dari pengaruh fenomena badai El Nino yang merupakan lanjutan dari 2015 lalu sehingga curah hujan sulit terjadi karena gumpalan awan berisi air terbawa angin dengan kecepatan tinggi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Andi Aliev
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: