Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK akan Kembangkan Produk Asuransi dari Uang Kembalian

Warta Ekonomi -

WE Online, Cirebon - Rendahnya tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berupaya untuk mengembangkan akses dan produk keuangan yang mudah dan murah dijangkau masyarakat. Salah satu yang akan dikembangkan dan diuji coba oleh regulator adalah pembelian produk dengan menggunakan uang kembalian ketika berbelanja di pasar swalayan.

Menurut Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan OJK Agus Sugiarto, produk ini memanfaatkan uang kembalian konsumen khususnya uang receh yang tidak diambil ketika berbelanja di supermarket/minimarket.

"Kita sering belanja di minimarket kadang kembaliannya Rp100-200, kita tidak mau ambilkan. Nah, itu kalau dikonversi jadi premi asuransi itu bagus. Jadi, kita mengajarkan program asuransi yang positif dan gampang," kata Agus dalam perjalanan menuju Cirebon, Sabtu (13/2/2016).

Dijelaskannya, produk ini akan dilakukan pilot project atau proyek percobaan di Jakarta. Adapun, perusahaan asuransi yang digandeng adalah Equity Life dengan pasar swalayan Hypermart.

"Uang (kembalian) belanja di supermarket itu dikonversi menjadi premi asuransi jiwa, uang kembalian Rp100 dapat menjadi premi Rp1.000. Kalau sudah Rp100.000 dapat pertanggungan Rp1 juta," ucap Agus.

Lebih lanjut, Agus mengungkapkan bahwa nantinya akan ada semacam loket untuk konsumen menandatangani premi pertanggungan asuransi yang tersedia di pasar swalayan yang menyediakan produk asuransi tersebut. Direncanakan, uji coba produk asuransi tersebut dimulai pada bulan April 2016 mendatang.

"Ini sekaligus untuk mengajarkan masyarakat tentang hal positif. Membeli produk asuransi tidak perlu ke kantor atau ke bank dan prosesnya tidak berbelit-belit," tukasnya.

Adapun, berdasarkan hasil survei nasional literasi keuangan Indonesia yang dilakukan OJK tahun 2013 menyebutkan tingkat literasi keuangan masyarakat Indonesia baru sebesar 21,8%, sedangkan tingkat inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 59,74%.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: