Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Cara Netflix Rayakan Kesuksesan Ekspansi Global

Oleh: ,

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Netflix merilis film Daredevil season kedua secara global. Tayangan Blockbuster Netflix diketahui bisa disaksikan secara streaming hampir di semua perangkat seperti laptop, tablet, game konsol, dan smartphone, yang bisa dinikmati sesuai kehendak pelanggan.

Saat akhir pekan, semua pengguna bisa menghabiskan waktu menonton satu season seri tanpa harus menunggu. Semua dinikmati hanya dengan biaya berlangganan bulanan. Netflix adalah penyedia media hiburan yang memungkinkan pelanggannya menonton ribuan video berupa film, serial TV, dan special show, melalui jaringan internet tanpa harus mengikuti jadwal tayang ataupun membeli perangkat.

"Apa yang kita hadapi sekarang adalah menciptakan TV internet. Anda sedang menyaksikan lahirnya jaringan televisi global," kata Co-founder dan CEO Netflix Reed Hastings sebagaimana dikutip dari laman Channel NewsAsia di Jakarta, Senin (21/3/2016).

Diketahui, perusahaan penyedia layanan streaming on-demand asal Amerika Serikat ini awal Januari lalu mengumumkan ekspansi globalnya ke 130 negara, termasuk India dan Indonesia, serta memperluas cakupan operasional perusahaannya menjadi 190 negara.

Meski demikian, Netflix belum bisa beroperasi di Korea Utara, Suriah, dan Krimea, wilayah Ukraina yang diklaim Rusia lantaran ada larangan bagi perusahaan-perusahaan asal AS untuk berbisnis di ketiga wilayah tersebut. Netflix juga belum menembus China. Sejauh ini Hastings mengaku masih berunding dengan pemerintah China.

"China adalah negara yang sangat besar, ada miliaran warga China yang kami ingin berikan akses ke konten-konten Netflix. Di China ada izin khusus dari pemerintah untuk beroperasi sehingga kami masih memprosesnya dan kami sangat sabar," kata Hastings.

Netflix yang dimulai sebagai layanan DVD mail-order kini memproduksi konten asli yang diluncurkan pada tahun 2007. Saat ini sekitar 75 juta pelanggan membayar biaya bulanan untuk layanan unlimited. Yang membedakan Netflix dengan para kompetitornya adalah keberadaan konten asli yang diproduksi sendiri, tentunya tidak digarap asal-asalan karena merekalah penentu keberhasilan sebuah layanan.

Salah satu contohnya adalah serial House of Cards yang mulai ditayangkan Netflix pada 2013 berupa drama politik yang didasarkan dari novel karangan Michael Dobbs mengisahkan pergulatan kekuasaan di Gedung Putih dengan menempatkan tokoh Frank Underwood yang diperankan Kevin Spacey. Serial ini mendapat sembilan nominasi untuk penghargaan Emmy, mendapat penghargaan Golden Globe, dan pemeran perempuan Robin Wright mendapatkan penghargaan sebagai aktris drama televisi terbaik.

Netflix selama ini membeli tayangan yang hanya bisa disaksikan pada layanannya, termasuk House of Cards dan Orange is the New Black.

Selain konten asli, beberapa penyedia layanan juga menggandeng beberapa studio film untuk mendapatkan hak menayangkan film tidak lama setelah muncul di bioskop. Dengan demikian, waktu yang dibutuhkan untuk sebuah film setelah ditayangkan untuk bisa ditonton di rumah makin singkat.

"Kami belajar bahwa konsumen di seluruh dunia menginginkan adanya televisi on-demand-click-and-watch," kata Hastings.

Pada tahun 2016 perusahaan berencana untuk merilis puluhan serial baru, dua film dan dokumenter, stand-up comedy spesial, serta program anak-anak. Perusahaan mempunyai "ambisi gila" yang ingin menghasilkan konten di setiap bangsa dan berbagi dengan setiap negara.

"Suatu hari nanti, kami berharap untuk bisa menghasilkan film Bollywood terbaik yang pernah diproduksi dan menghasilkan anime Jepang yang terbaik," kata Hastings.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: