Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kembangkan EBAS-SP, SMF Butuh Dukungan Semua Pihak

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF tengah melakukan upaya pengembangan instrumen yaitu Efek Beragun Aset Syariah berbentuk Surat Partisipasi (EBAS-SP), guna mengembangkan Pasar Pembiayaan Sekunder Perumahan melalui pasar modal syariah.

Selain itu, hal tersebut juga merupakan bagian dari amanat pemerintah yang pelaksanaanya telah diterbitkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 20/POJK.04/2015 tentang Penerbitan dan Persyaratan EBA Syariah.

"Penerbitan produk EBAS-SP, diharapkan dapat mengoptimalkan potensi pasar modal syariah di Indonesia. Dalam menggawangi upaya tersebut, kami telah menjalin kerjasama dengan Ikatan Ahli Ekonomi Islam (IAEI) pada tanggal 3 Maret, untuk melakukan sosialisasi dan kajian pengembangan pembiayaan berbasis syariah, melalui seminar bertajuk Pembiayaan Properti dan Investasi Syariah untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia," ucap Direktur Utama SMF Raharjo Adisusanto di Jakarta, Rabu kemarin (27/4/2016).

Terkait pengembangan EBAS-SP tersebut, Raharjo menambahkan bahwa masih dibutuhkan dukungan dari semua pihak, baik perbankan maupun regulator agar penerbitan EBAS-SP dapat segera terealisasi.

"EBA Syariah SP ini akan menjadi instrumen diversifikasi untuk memperoleh kembali dana yang telah disalurkannya dalam bentuk KPR Syariah tanpa perlu menunggu tagihan KPR yang dimilikinya jatuh tempo," jelasnya.

Selanjutnya, tambah dia, sumber pendanaan KPR Syariah yang disekuritisasi akan digantikan dengan dana investor pasar modal yang berjangka panjang sehingga akan mengurangi kesenjangan jangka waktu (maturity mismatch) serta membantu memitigasi risiko pembiayaan bagi bank syariah.

Sekadar informasi, pada Triwulan I 2016, SMF berhasil mencatatkan kinerja yang signifikan. Tercatat hingga Maret 2016, total penyaluran pinjaman mencapai Rp1,19 triliun, meningkat sebesar Rp1,16 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2015, yang hanya mencapai Rp33,17 miliar.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: