Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK Optimis Aturan Kemudahan Buka Kantor Cabang Bakal Efektif

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis regulasi baru terkait kemudahan pembukaan jaringan kantor akan mendapat respons positif dari industri perbankan. Regulasi ini memberikan diskon alokasi modal inti pembukaan kantor cabang sebesar 50-100% bagi bank yang berhasil meningkatkan efisiensinya (diukur dari BOPO dan NIM).

Regulator mengungkapkan, kebijakan yang bertujuan menekan suku bunga kredit ini akan diterbitkan hari ini, Jumat (29/4/2016) atau paling lambat minggu depan.

"Ternyata, di RBB (Rencana Bisnis Bank) 2016 banyak bank yang memasukkan program pembukaan kantor cabang. Sehingga, kebijakan baru ini nantinya diyakini bisa efektif," kata Kepala Eksekutif Bidang Pengawasan Perbankan Nelson Tampubolon di Jakarta, Kamis (28/4/2016).

Menurut Nelson, pihaknya sudah merencanakan untuk menerbitkan Surat Edaran (SE) OJK tentang Pembukaan Jaringan Kantor Bank Umum Berdasarkan Modal Inti.

Lebih jauh, Nelson menjelaskan, bank umum yang berhasil melakukan efisiensi akan mendapatkan insentif berupa penurunan alokasi modal inti untuk membuka jaringan kantor. "Sehingga, bank itu bisa meningkatkan ekspansi penyaluran kredit," ucap Nelson.

Berdasarkan data OJK, kata Nelson, ada 20 bank memiliki Alokasi Modal Inti (AMI) sudah mentok. "Ini bank yang potensial untuk melakukan efisiensi," kata Nelson sembari menyebutkan, pada RBB 2016 ada 15 bank yang akan menambah jaringan kantor.

Perlu diketahui, perhitungan AMI diperoleh dari hasil perkalian antara koefisien zona untuk lokasi jaringan kantor bank dengan biaya investasi pembukaan jaringan kantor sesuai jenis kantor untuk masing-masing BUKU.

Nelson mengungkapkan, regulasi baru dari OJK ini nantinya akan banyak dimanfaatkan oleh bank BUKU I dan BUKU II. "Kalau bank BUKU III dan BUKU IV, angka NIM-nya masih tinggi dan BOPO-nya masih banyak sekali yang di atas 80 persen," paparnya.

Padahal, jelas dia, semakin kecil NIM dan BOPO, maka semakin besar penurunan perhitungan alokasi modal inti untuk membuka jaringan kantor, bahkan bisa tidak perlu menggunakan modal inti tambahan.

Nelson berharap, melalui insentif ini akan mendorong penurunan suku bunga kredit perbankan, sehingga masyarakat mendapatkan pembiayaan dengan harga murah dan akses yang lebih luas.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: