Target Investasi Kalbar Turun 27,70 Persen

WE Online, Pontianak - Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (BPMPTSP) Kalimantan Barat, Sri Jumiadatin mengatakan pemprov Kalbar menurunkan target jumlah investasi di provinsi itu pada tahun 2016.

"Jika pada tahun lalu jumlah target investasi Rp22,7 triliun, pada tahun 2016 ini hanya Rp16,49 triliun," kata Sri di Pontianak, Jumat (29/4/2016).

Jika dipersentasekan, lanjutnya, target investasi Kalbar baik Penanaman Modal Asing maupun Penanaman Modal Dalam Negeri dibandingkan tahun lalu turun mencapai 27,70 persen.

Dijelaskan Sri penurunan target realisasi investasi di Kalbar tahun 2016 disebabkan oleh beberapa pertimbangan.

Menurutnya pertimbangan tersebut satu di antaranya adalah PT Well Harverst Winning Alumina Refinery (PT WHW) yang merupakan proyek strategis nasional yang bergerak di bidang usaha industri pembuatan logam dasar bukan besi di Kecamtan Kendawangan Kabupaten Ketapang saat ini sudah menyelesaikan proyek tahap satu.

"Tahap satu WHW sudah selesai dengan realisasinya investasinya Rp7,78 Triliun. Sedangkan untuk tahap berikutnya akan hanya tersisa sedikit lagi untuk merampungkanya," tuturnya.

Berdasarkan hal itu, pihaknya menurunkan target investasi tahun ini, sebab WHW tahun lalu memberikan kontribusi realisasi investasi terbesar dengan andil 24 persen dari investasi yang masuk.

Ditambahkan Sri, penurunan target didasari atas belum adanya izin prinsip baru dan perluasan baru untuk penanaman modal yang akan masuk. Selain itu juga sebagian besar penyumbang potensi penyumbang realisasi investasi di Kalbar di bidang perkebunan hampir pada tahap produksi komersial.

"Khusus untuk bidang perkebunan saat ini sudah sangat kecil nilai invesatsinya, kecuali apabila di kemudian hari mereka melakukan hilirisasi terhadap produk yang dihasilkan," katanya.

Dia berharapan, realisasi investasi di Kalbar bisa naik pada tahun depan, karena masih ada dua proyek strategis nasional yang bergerak di bidang industri mineral non-logam Kalbar akan menanamkan investasinya di Kalbar.

"Saat ini ada dua perusahaan sudah tahap persiapan. Sedangkan lokasi yang akan menjadi target di Kabupaten Ketapang dan Mempawah," kata Sri. (Ant)