Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ongkos Periksa Kesehatan Mahal Jadi Faktor Kenaikan TKI Ilegal

Warta Ekonomi -

WE Online, Manado - Kepala Balai Pelayanan, Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Manado, Sulawesi Utara Jefry Sigar khawatir kemahalan biaya "medical check-up" dapat memicu penempatan TKI ilegal.

"Biayanya sekarang ini sudah Rp1,5 juta padahal sebelumnya hanya Rp700 ribu atau naik dua kali lipat. Ini sangat memberatkan perusahaan pelaksana penempatan," kata Sigar di Manado, Jumat.

Apabila situasi ini tidak solusi, kata dia, peluang perusahaan Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS) memberangkatkan TKI tanpa mengikuti prosedur baku bisa terjadi.

"PPTKIS sudah mengeluhkan persoalan ini ke kami (BP3TKI), kami sudah menindaklanjutinya dengan menyampaikan secara tertulis ke BNP2TKI," ujarnya.

Karena itu kata dia, ada beberapa alternatif yang bisa menjadi jalan keluar atas mahalnya biaya medis ini, misalnya dengan menambah rumah sakit rujukan.

"Bisa juga dengan membuka rumah sakit rujukan dari PPTKIS kantor pusat yang dibuka di daerah-daerah yang memiliki kantor cabang," katanya.

Solusi seperti ini, kata dia, akan menekan biaya medis karena antara penyedia jasa pemeriksaan kesehatan akan saling bersaing sehingga menekan pembiayaan tanpa mengabaikan hasil.

"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini akan ada jawabannya sehingga tidak menyulitkan PPTKIS karena harus mengeluarkan biaya dua kali lipat," katanya.

Dampak lainnya setelah kenaikan biaya medis ini, lanjut dia, terjadi penurunan jumlah TKI yang ditempatkan ke luar negeri.

"Bila tahun sebelumnya mencapai 500 orang, saat ini berkurang menjadi 400 orang," ujarnya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: