Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Teknologi Mekanisasi Bantu Tingkatkan Produksi Pertanian

Warta Ekonomi -

WE Online, Martapura - Pemerintah Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, menggunakan teknologi mekanisasi untuk lebih meningkatkan produksi pertanian demi mencapai swasembada pangan.

Sekretaris Daerah Kabupaten Banjar Nasrun Syah di Kota Martapura, Jumat, mengatakan, teknologi mekanisasi yang digunakan merupakan bantuan pemerintah melalui APBN.

"Teknologi pertanian diperlukan di era modernisasi sehingga bantuan dari pemerintah akan dimanfaatkan secara maksimal untuk lebih meningkatkan produksi pertanian," ujarnya.

Disebutkan, bantuan yang diterima Pemkab Banjar tahun 2015 yakni alat mesin pertanian (alsintan) berupa pompa air sebanyak 58 unit, hand traktor roda dua sebanyak 106 unit.

Kemudian, alat tanam padi "rice transplanter" sebanyak 5 unit, traktor roda empat 4 unit, sedangkan bantuan dari dana APBD Banjar berupa hand traktor 15 unit, dan pompa air 4 unit.

"Tanam perdana menggunakan teknologi baru 'rice transplanter' sudah dilakukan di lahan percontohan Desa Abumbun Jaya, Kecamatan Sungai Tabuk, Rabu (2/6/4)," ucapnya.

Menurut dia, Pemkab Banjar mendukung sepenuhnya program pemerintah pusat dalam rangka mencapai swasembada padi, jagung dan kedelai melalui upaya khusus.

"Penggunaan teknologi mekanisasi ini diharapkan produksi padi, jagung dan kedelai semakin meningkat dan mampu meningkatkan kesejahteraan petani," ucapnya.

Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Peternakan Banjar Dondit Bekti mengatakan, realisasi tanam padi tahun 2015 seluas 75.131 hektare meningkat dibanding tahun lalu.

"Tahun sebelumnya luas tanam padi 73.588 hektare sehingga terjadi peningkatan penanaman bibit padi yang luasannya mencapai 2.000 hektare lebih," ujarnya.

Sementara, pencapaian produksi padi 2015 masih jauh dibandingkan tahun 2014 sebesar 263.941 ton sedangkan tahun 2015 produksi padi hanya 261.259 ton.

"Salah satu penyebab yang paling utama adalah dampak perubahan iklim yakni berupa kekeringan akibat el nino sehingga memengaruhi produksi padi," katanya.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Ferry Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: