May Day, Ini Rute Massa Buruh di Jakarta

Warta Ekonomi -

WE Online Jakarta-Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, telah menyiapkan rekayasa arus lalu lintas terkait perjalanan massa buruh menuju titik unjuk rasa dan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day, di Istana Negara, Gedung DPR-MPR RI hingga Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (1/5).

Kepala Subdirektorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, jumlah massa buruh yang akan turun ke jalan diprediksi sekitar 80 ribu orang. Kegiatan pokok yang dilaksanakan pada puncak peringatan hari buruh yakni, penyampaian pendapat di muka umum dalam bentuk unjuk rasa di depan Istana Negara, DPR-MPR RI, Balaikota DKI Jakarta, DPRD DKI Jakarta, dan Kantor ILO.

"Selanjutnya, bergeser ke GBK untuk mengikuti kegiatan milad. Massa bergeser kurang lebih pukul 13.00 WIB," ujar Budiyanto, Sabtu (30/1). Dikatakan Budiyanto, massa akan datang dari berbagai penjuru seperti wilayah Timur antara lain, Bekasi, Karawang, Pulo Gadung, dan lainnya. Kendaraan massa akan diarahkan melalui Cempaka Putih, Letjen Suprapto, Senen, Tugu Tani, Monas Timur.

Wilayah Selatan: Bogor dan sekitarnya akan dilewatkan Jalan Tol Jagorawi atau Jalan Raya Bogor keluar Tol Tegal Parang-Rasuna Said-Hos Cokroaminoto-Tugu Tani-Monas Timur.

"Massa dari Tangerang-Banten lewat Tomang-Juanda- Veteran- Monas. Sedangkan, massa yang langsung mengarah GBK, rute Gatot Subroto- Pintu 7 atau 8-GBK. Semuanya, dari titik keberangkat dikawal secara estafet," ungkapnya.

Ia menyampaikan, Pemda DKI Jakarta dan polisi juga telah menyiapkan kantong-kantong parkir kendaraan. "Lokasinya di Monas, IRTI, Istiqlal, Lapangan Banteng, Parkir Timur Senayan, dan sekitar Senayan," katanya.

Menurutnya, peringatan May Day tanggal 1 Mei 2016 jatuh pada hari Minggu dan bertepatan dengan pelaksanaan Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau car free day mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 11.00 WIB dari Patung Kuda sampai Bundaran Senayan.

"Imbauan kepada massa yang akan unjuk rasa dengan menggunakan kendaraan roda dua, roda empat atau lebih untuk tetap tertib dan mematuhi perundang-undangan yang berlaku (UU No.22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan), serta peraturan lainnya. Membangun keseimbangan antara hak dan kewajiban," tandasnya.