Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pertumbuhan Industri Manufaktur Maluku Sebesar 4,95 Persen

Warta Ekonomi -
WE Online, Ambon - Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil kuartal (q-to-q) Provinsi Maluku triwulan I tahun 2016 sebesar 4,95 persen.

Sedangkan pertumbuhan kumulatif selama tahun 2016 (c-to-c) sebesar 27,69 persen yang juga merupakan angka pertumbuhan tahunan (y-on-y)," kata Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Jessica Pupella di Ambon, Selasa (3/5/2016).

Sedangkan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang triwulan I kuartal (q-to-q) di Maluku tahun 2016 sebesar -2,64 persen dan pertumbuhan tahunan (y-on-y) sebesar 4,33 persen.

"Pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil untuk tingkat nasional triwulan I tahun 2016 kuartal (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 0,76 persen, pertumbuhan komulatif (c-to-c) dan pertumbuhan tahunan (y-on-y) sebesar 5,91 persen," katanya.

Kalau pertumbuhan produksi industri manufaktur mikro dan kecil triwulan I tahun 2016 di Maluku didominasi oleh industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya (KBLI 25), industri karet, barang dari karet dan plastik (KBLI 22),dan industri makanan (KBLI 10) dengan pertumbuhan produksi triwulan diatas 10 persen.

Jessica mengatakan, pertumbuhan produksi industri besar dan sedang kuartal (q-to-q) provinsi Maluku triwulan I tahun 2016 bertumbuh negatif sebesar -2,64 persen sedangkan pertumbuhan tahunan (y-on-y) naik sebesar 4,33 persen.

Sedangkan pertumbuhan produksi industri besar dan sedang kuartal (q-to-q) tingkat nasional juga bertumbuh negatif sebesar -1,42 persen, sedangkan pertumbuhan tahunan (y-on-y) naik sebesar 4,07 persen.

Secara rinci jenis-jenis industri yang mengalami pertumbuhan positif pada triwulan I tahun 2016 terhadap triwulan IV tahun 2015 adalah barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar 15,35 persen.

Karet, barang dari karet dan plastik sebesar 14,53 persen, makanan, 10,33 persen, alat angkutan lainnya, 5,90 persen, barang galian bukan logam, 5,66 persen, logam dasar, 5,22 persen, pakian jadi, 4 persen, furnitur, 3,87 persen, bahan kimia dan barang dari bahan kimia , 3,69 persen. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: